di suatu sore yang sejuk,
tak ada awan hitam
pun sinar mata hari
temaram saja
saat itulah
angin meniupi ingatan
di sebuah masa
saat semua hanya sederhana
hanya sekadar hangat pelukan
atau sepotong coklat dingin
biasa disebut es krim
hanya sekadar rasa kagum
mengapa langit biru begitu indah
atau harum rempah yang menguar
ketika panci ibu mengepulkan
bau bumbu racikan kesukaan bapak
hanya secuil sore tanpa hujan
tempat anak-anak kecil riuh
bermain, berlari, mengejar, tanpa iri atau dendam, ataupun ambisi
di tanah agak lapang
sederhana saja
ketika janji dibuat dalam mimpi
esok kan kembali lagi
di suatu sore hari yang sejuk,
Sahdan.....
====
Bangku puisi, saat teduh senja menyalakan nyali malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H