Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kartini: Perempuan, Keputusan Emosional, dan Gelitik Genetika

21 April 2024   19:35 Diperbarui: 22 April 2024   21:37 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RA Kartini dan adik-adiknya (WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL via KOMPAS.com)

Perempuan kini melaju selaras dengan sasaran ilmu sosial. Bahwa manusialah yang pada akhirnya mampu mempengaruhi kebudayaan, bukan sebaliknya. Tentu saja demi tercapainya tujuan tersebut, mekanisme yang paling relevan adalah melalui perjuangan kolaborasi dengan lawan jenis.

Baca juga: Belajar Membaca Menggunakan Otak Naluri, Neurosais Bilang Apa?

Memang, seperti kita ketahui, bahwa pada masa pemburu pengumpul, sistem pembagian tugas dalam satu keluarga inti didasarkan pada jenis kelamin. 

Di mana, perempuan diberi hak sekaligus berkewajiban untuk mengatur segala kebutuhan domestik. Seperti halnya mengatur persediaan makanan, mengawasi anak-anak, dan tugas domestik lain.

Sedang kaum lelaki mempunyai tugas untuk mencari makanan guna memenuhi kebutuhan kalori anggota keluarga. 

Pola pikir demikian menurun hingga terekam dalam memori genetik. Hingga sekarang pola pikir tersebut pernah menjadi nilai tersendiri dalam tata aturan di beberapa kelompok masyarakat. 

Hingga beberapa abad terakhir inilah domestikasi bukan lagi menjadi hegemoni yang memasung kaki dan tangan perempuan. Lompatan genetika dan pengalaman bersinggungan dengan lingkungan membuat perempuan kekinian pada umumnya tidak mau lagi terkekang tali les determinasi sosial.

Dengan berjalannya waktu, pembagian tugas berdasarkan jenis kelamin di masa purba semakin hari kian bergeser. Hal ini selurus dengan pergeseran budaya dan perkembangan kognisi dari pola pikir lama kepada yabg baru. Namun demikian, hanya sedikit dari kaum lelaki mau memahami pentingnya kolaborasi ini.

Ilustrasi dalam film
Ilustrasi dalam film "Habis Gelap Terbitlah Terang" | dokumentasi brilio.net

Masih Bingung Perbedaan Antara Gender dan Jenis Kelamin?

Dalam pemilihan kosakata, seringkali saya masih menemui sebagian masyarakat awam masih bingung menggunakan kata "gender" dan "jenis kelamin".

Kita sering mendengar beberapa orang di luar sana, masih berasumsi bahwa gender memiliki makna yang sama dengan jenis kelamin. Hal ini akan menjadi rancu ketika kita berbicara di depan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun