Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Puisi Kita Sore Lalu

29 November 2022   23:13 Diperbarui: 30 November 2022   01:36 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyalin kabar ini dari kertasmu yang kabur tertiup angin musim dingin.
Lenyap ditelan ambisi yang menggerutu ingin menuai ranum buah pohon pikatan di tengah taman. Mendesis kata- kata manis. Meminjam sebakul aksara nan puitis.

Kepada burung-burung gereja yang bertengger di punggung kabel listrik. Aku memperkatakan sabda semesta, "Sekali lagi, sekerat puisi pingsan diperkosa. Oleh niat tanpa estetika!"
Riuh begitu panik berjuta aksara berlomba, meniup pagar santunmu, Manusia.

Salinan ini kurekam dari lantun ingatan diretas senja. Senja jingga kelabakan mencari mentari siang. Senja jingga yang menelusupi naluri langit malam.

Retak rasa manusia. Apakah kau manusia, menikmati tawa, kau tolak mengisi bejana mewahmu yang kosong. Apakah kau sadar, bukan hanya  asmara si rasa yang menjura ketika aksara mulai kalang kabut menodai makna?

Kuhela nafas-nafas beraroma daun-daun tembakau yang terbakar mentari. Kulihat berkelebat. Bayang lekuk tubuh sang daun menari saat bising gelombang asing berbau jempol-jempol melukai hati. Mendapati rasa dalam serabut angka. Lalu tawa-tawa sibuk menggelora. Palsu.

Kau di situ memangku waktu sambil membisu.
Menanti sebuah kabar dari surat lawas bermaklumkan derik serangga sawah bertautan.
Namun, malang kau sungguh terkena kekang. Mulutmu meradang. Serangga sawah pun telah habis dilelang bersama urat nadi petani yang lama menghilang.

*Solo.....setir satire menempa pelupuk algoritma kata kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun