Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Litani Semara

14 Februari 2022   21:57 Diperbarui: 14 Februari 2022   22:16 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu
hati ini menanti
sekerat cinta beraroma rindu
gugur di simpang ambang

Malam empat belas tinggal setengah gelas
semua hilang berbuih kenang

larut dalam luruh belaimu;
terbata lidahku mengeja asmara
pada bejana litani doa

badai menggulung kita
ya, badai musim ini, Tuanku
badai kemarin sore datang bertandang
menembus dinding bilik milik kita 

Malam empat belas tinggal setengah gelas
semua hilang berbuih kenang

musim telah gugur meretas
nada renjana tanpa batas 

malam ini pelupuk cahaya merinduimu
Tuanku, angin mereguk sukma; menungguimu
dan jelaganya menjaring jiwaku:
Bait Cintamu

*Solo... ketika kau menjadi sauh kala jiwaku meluruh dalam badai. Terima kasih. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun