Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sajak Hati Surga

17 Januari 2022   17:12 Diperbarui: 17 Januari 2022   22:56 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. hasil ulahku sendiri


Tertahanlah kiranya langkah waktu
Sejenak saja

Biar aku membaca dan mengeja
sebuah Hati yang memuja cinta
Sebuah rasa bertopang dahana
peracik aroma surga

Sepintas Hati surga bicara
Laksana warta nirwana kau hadir menjelma
Dan aku terlanjur luluh terpana

Aku menaja laksana bejana kelompang
Sedang kau, butir surga meniti
: tangga suargaloka
kau, tatahan Khalik semesta
peracik ramuan kata berasa cinta

Kau biarkan aku menapaki bulir kata sederhana
Kau sengaja mengeja rasa;
menguatkan kakiku memilin awan di angkasa biru

Sesaat yang lalu sangkala menyiru laku
selagi anak manusia mendongak
di bawah pohon bijak
sementara derak lini wartamu menjejak
di antara kata-kata biasa tanpa bias

Kaulah surat yang terbaca!
Biarkan saja dunia
mereka-reka aksara
menyalur tutur
di atas kapas awan,
Tentang
: sebuah Hati surga
merupa anak manusia

*Solo....hepi bidhe mbak Ari Budiyanti, may God bless you in every step you make. Laf you, Sobat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun