Hari ini kau menulis lagi, bukan syair, bukan tembang, namun bernada. Aku suka.
Hari ini kubaca lagi tulisanmu, bukan edisi lawas, baru lewat beberapa waktu. Aku suka
Hari ini kudengar lagi dendangmu, di antara abjad demi abjad tersusun begitu lugu, seakan bukan kau yang sedang berlagu. Aku suka
Hari ini aku bersembunyi di balik rimbunan rima yang kau puja, emosi yang tertata, meski bukan sebuah sastra pujangga. Aku suka
Hari ini aku menelusup kembali dalam rengkuh romansa dialektika, hingga kubiarkan diriku tersesat dalam pelukan kartika. Aku suka
Hari ini kukirimkan selembar cinta, meski kau sembunyikan kilau di balik bilik asmara dan dahana, aku pun akan bersembunyi di belakang topeng rindu dan renjana. Apakah kau suka?
Hari ini meski tanpa nada, biarkan saja. Sesekali kau menoreh kata yang tiada pernah kau ucap, pada dinding hati layaknya dentang ceracap. Riuh. Aku suka
Menulislah; aku membaca, berdendanglah; aku mendengarnya, ukirlah kekawin di atas jiwa yang nisbi ini, aku suka
*Solo....Hari ini sambut mer(d)eka yang bersuara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H