Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Bukan Marsinah

10 Mei 2020   22:48 Diperbarui: 10 Mei 2020   22:47 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bukan Marsinah, yang kakinya melangkahi rapatan pagi untuk mengais rejeki di bawah bendera korporasi pedagang arloji

Aku bukan Marsinah, yang menoreh luka siksa dan derita merambah hutan yustisia, demi sebuah kata adil yang merata

Aku bukan Marsinah, yang hari sejuk itu dihabiskan dengan tendangan keji pelaku tindak anarki tak tahu diri

Aku bukan Marsinah, buruh korporat yang mati menyisakan sebuah ironi, melawan tirani. Marsinah yang mati bergeming meninggalkan tulang kemaluannya patah berkeping

Seperempat abad telah lewat, Marsinah wafat, bukan hanya sekarat, hanya untuk keping 550 rupiah bulat, ataukah untuk sebuah kata berani lawan aparat dan birokrat

Kenang ini bukan sebuah kemenangan, hanya meniti sebuah tatanan aturan yang selalu berputar, akhirnya hanya kembali berpendar, ditelan sang ujar yang belum pula temui kata sejajar, hingga kumpulan ujar pujangga berakhir dengan tanda baca bukan koma melainkan

. 

*Kembali mengenang Marsinah. Hanya itu saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun