Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengajak Anak Menjadi Lebih Komunikatif

30 Desember 2019   14:31 Diperbarui: 31 Desember 2019   09:19 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin mengikuti satu komunitas belumlah cukup, usahakan ada beberapa komunitas sejenis yang anak akan ikuti. 

Hal ini akan membawa anak untuk mampu menambah wawasan dan wacana terutama pada hobi yang dia tekuni. Namun sekiranya bisa, usahakan komunitas-komunitas ini tidak membuat beban bagi si anak.

Waktu bersama keluarga tetaplah harus mendapatkan prioritas utama.

2. Membaca
Wow, aktivitas keren yang saat ini tidak banyak dipunyai oleh sebagian besar anak-anak remaja, dikarenakan mereka terbiasa dengan menkonsumsi informasi dari jejaring sosial dengan kecanggihan audio dan visual yang makin canggih dan mudah diakses, sehingga lebih memilih untuk belajar dari YouTube, contohnya, yang lebih mampu menyuguhkan informasi dalam bentuk audio dan visual bergerak dengan aneka warna.

Saya bukan ingin menyatakan sikap apatis terhadap YouTube. Tentu saja begitu banyak informasi yang dapat kita dapatkan dari konten-konten yang disuguhkan oleh jejaring sosial satu ini.

Namun apa yang tak mampu dilakukan YouTube adalah ketidakmampuannya untuk memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan sesuai level pengetahuan dan pengertian kita masing-masing. Sehingga jika konten yang dikonsumsi tepat level, maka akan menjawab kebutuhan kita. Tetapi tidak semua konten YouTube benar-benar "lurus" ada juga yang"miring-miring". Bayangkan saja jika anak kita mendapatkan informasi yang"miring-miring". Apa yang akan terjadi nantinya?

Axel (bukan nama sebenarnya) adalah seorang anak sangat aktif dan tak mau diam. Sangat sulit bagi kami, orangtua dan para guru untuk membuat dia mengerjakan lembar tugas dengan sikap belajar yang benar.

Saya hanya memberi saran kepada orangtuanya untuk membiasakan Axel membaca. Dan setelah 6 bulan terakhir, dengan usaha sang Mama yang setiap hari konsisten mengharuskan Axel membaca komik kesukaannya (yang memang tebal) akhirnya Axel mampu mengatur dirinya sendiri untuk mempunyai sikap belajar yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Kebiasaan membaca akan membentuk anak untuk mampu mengolah informasi sesuai kebutuhan dan level penguasaannya pada menteri tertentu. Sehingga pada pertemuan kami berikutnya, Axel pun mampu mengembangkan potensi self learning dalam dirinya, dan mempunyai sikap belajar yang lebih baik.

Membiasakan anak-anak untuk mau membaca buku adalah solusi yang tidak mudah. Karenanya tidak mengapa jika memang untuk mengawali budaya membaca ini dari buku-buku yang mempunyai lay out berwarna-warni. Kek anak kecil aja....well, that will be fine...

Mengawali segala sesuatu dari hal yang menyenangkan akan lebih menyenangkan, dari pada mengawali hal yang dirasa sulit dengan hal yang memang sudah membuatnya susah dan membebaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun