Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Point of No Return"

2 September 2019   16:16 Diperbarui: 2 September 2019   16:22 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pejuang kata telah berderap maju, ketika genderang perang telah menjawab sang penantang, yang berdiri di garda depan dengan celoteh tanpa makna

Panji kini berkibar, tanda siaga dan tak lena tuk berjaga. Shofar telah ditiup, para panglima berjajar mengepalai kepala pasukan

Kapal penyair telah karam, diterpa ombak badai semalam nan riuh redam, tanpa perduli rindu atau dendam 

Hanya ada dua pilihan, mati dalam medan perang, atau mati bunuh diri ditelan samudra luas

Pedang adalah pena, darah adalah tinta, medan juang adalah kebenaran, bertatahkan kejujuran dan integritas, yang berjalan beriringan diatas kertas

Bangkitnya legitimasi aksara dalam ulu hati terdalam, membentangkan kembali makna nyata dalam harapan demi harapan, karsa demi karsa, rasa demi rasa, karya demi karya, bagi kami yang akan berkata,

"This is point of no return, publish or perish!!!"

*Solo, di tepian siang menjelang senja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun