Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secarik Cita di Dinding Rumah

24 Juli 2019   08:08 Diperbarui: 24 Juli 2019   08:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulipat sore ini untukmu, kuharap kau pun mengerti, kupikir kau pun tahu

Kutepis malam, mendorong gerobak, yang tak lain adalah sebuah lapak. Yang terpenting bagiku, di rumah kau dapat tidur nyenyak, agar besok kau bisa jenguk sekolah yang layak

Bersama malam aku berjuang, meski tak mampu lama aku bertanding dengan malam

Batukku ini sesakkan dada, Nak. Tapi, .... mungkin jiwaku akan lebih sesak jika kau tak mampu hampiri mimpi, yang tertempel di dinding rumah.

Aku tak peduli ragaku lapuk, yang penting, secuil harap tertuang untukmu bagi cita di dinding rumah itu

*for my beloved kids, you are the apple of my eyes

*true story dari seorang lelaki tua penjual wedangan/ hik di Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun