Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Layung di Bibir Senja

11 Juni 2019   08:08 Diperbarui: 11 Juni 2019   08:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang lebih sakit lagi, di rumah sakit itu dia membawakan undangan pernikahannya dengan sahabat karibku sendiri, setelah aku memaafkan dia yang.... hhhh."

"Iya, Mbak juga ga bakal lupa kejadian waktu itu. Tapi itu delapan tahun yang lalu, Tin. Melihat kamu pulih seperti ini, Mbak juga ikut seneng. Hanya saja..."

"Hanya apa, Mbak?  Kata maaf semacam apalagi yang akan kuberikan setelah tahu dia tidur dengan sahabatku sendiri? Lalu tiba-tiba dia datang membawa undangan nikah itu?

Apa dia juga peduli, berapa kali terapi yang harus aku kunjungi, dan berapa lama aku harus opname di rumah sakit gara-gara depresi atas ulahnya? Belum lagi bagaimana dengan perasaan keluargaku? Pernikahanku dengannya, waktu itu tinggal satu bulan lagi, Mbak."

Kenangan dan sakit hati ini seakan meluap dari dalam diriku. Amarah yang meledak mengajakku beranjak pergi meninggalkan Mbak Watik yang masih termangu dengan wajah yang penuh kesedihan.

Seminggu sudah aku berada di kota kelahiranku ini. Aku menikmatinya. Yang kuharapkan aku tak bertemu dengan Rakhyan Mahesa.

"Jadwal selanjutnya kemana kita?" tanyaku pada Ranti.

"Besok kita harus sudah di Jakarta, Tin."

"Jadi kalau masih ada urusan di sini, ada baiknya segera diselesaikan hari ini, supaya besok kita bisa free berangkat ke Jakarta." lanjutnya

"Urusan? Engga, lah. Berangkat sekarang juga ga papa."

"Tin, loe kira gue ga tahu? Masih ada satu urusan loe yang belum elu kelarin," akhirnya logat Betawi Ranti keluar juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun