Kuambil penaku dan secarik kertas. Kutulis sebait puisi cinta. Indah, kurasa
namun satu harapku, jangan kau baca puisiku
Kupetik dawai gitarku. Kudendangkan lagu merdu, menurutku.
kuharap satu, jangan kau dengarkan aku
Aku tak ingin kau terluka, karna lagu ini, karna puisi ini, bukan untukmu
karna lagu ini, karna puisi ini, untuk cinta yang lain. Untuk cerita yang kusimpan darimu
Cerita kita mungkin indah, namun kini tak lagi memikatku. Kala kau memilih memeluk ajalmu, daripada aku yang waktu itu di sisimu
Tidurlah dalam pelukan nisan. Kubawakan seikat bunga, sebagai hiasan cinta kita,
yang telah terkubur kenangan, antara kau dan aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H