Awalnya bahasa gaul digunakan oleh kelompok – kelompok tertentu saja. Hanya digunakan oleh beberapa kelompok tertentu karena tujuan awal adanya bahasa ini agar anggota kelompok tersebut saja yang mengetahui maknanya. Setiap kelompok memiliki ciri khas bahasa gaul mereka sendiri. Sehingga orang yang bukan anggota kelompok tersebut tidak mengetahui makna bahasa yang mereka gunakan dalam berkomunikasi.
Tetapi makin berkembangnya zaman, bahasa gaul kerap digunakan, bahkan sudah menjadi bahasa sehari-hari walau tetap ada etika dalam berkomunikasi.
Ragam bahasa gaul yang sering kita dengar sering disebut sebagai bahasa alay, yakni bahasa yang seringkali diubah gaya tulisan dan pelafalannya.
Mulai dari bahasa yang penuturan abjadnya terbalik, yakni dibaca dari belakang ke depan, contohnya adalah kata “yuk” yang diganti menjadi k-u-y “kuy”.
Selain dibalik, ada juga beberapa kata yang cara penyampaiannya disingkat, contohnya adalah kata “malas gerak” yang diganti menjadi m-a-g-e-r “mager”.
Selain bahasa-bahasa tersebut, kaum muda juga terbiasa untuk mencampur aduk bahasa Indonesia dengan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris dan Bahasa Korea. Contohnya kata “jujur” menjadi “ jujurly” tanpa mengubah makna.
Kemudian yang menjadi pertanyaannya, apakah beberapa bahasa gaul terdapat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)?
Ya, ada beberapa bahasa gaul yang terdapat dalam KBBI, antara lain :
- ALAY
- Gaya hidup yang berlebihan untuk menarik perhatian
- AMBYAR
- Bercerai-berai, berpisah-pisah.
- CIE
- Kata seru yang digunakan untuk memuji atau menggoda seseorang agar tersipu.
- GEBETAN
- Seseorang yang sedang ditaksir atau disukai.
- Bagaimana upaya diri sendiri untuk mengatur etika berkomunikasi terhadap teman sebaya atau kepada yang lebih tua, disaat bahasa gaul sudah melekat menjadi bahasa sehari-hari?
- Dalam berkomunikasi memang sangat diperlukan kesadaran diri sendiri agar bisa memilih bahasa apa yang digunakan terhadap siapa yang menjadi lawan bicara. Apakah bahasa tersebut pantas atau tidak.
- Karena penggunaan bahasa gaul hanya diperuntukan untuk berbicara terhadap teman sebaya. Sedangkan bahasa gaul tidak diperuntukan terhadap lawan bicara yang lebih tua.
Jadi, kita dapat menyimpulkan keterampilan berbahasa memastikan pesan tersampaikan secara akurat dan mencerminkan karakter diri seseorang. Jadi, gunkan bahasa gaul; sesuai tempatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H