“ tidak ada riba, kecuali pada riba nasi’ah”.
(Rachmat Syafe’i,2001:262-263).
Allah sudah memberikan harta yang adil pada semua umatnya. Yang menjadi pertanyaan kenapa pada kenyataannya semua harta manusia itu berbeda? Sebenarnya jawaban sudah ada pada diri sendiri. Seperti apakah berusahanya kita, seperti apa cara kita mendapatkannya. Karena sebenarnya orang pintar hanya mampu mencari pekerjaan yang baik untuk dirinya sendiri. Tapi orang cerdas mampu memperkerjakan orang yang pintar. Tinggal dimana kedudukannya sekarang. Hanya orang beruntung mendapatkan semua keinginannya (harta) itulah namanya berusaha dan berfikir.
Lantas seperti apa orang-orang kaya akan hartanya ternyata hasil dari riba. Ia berarti tidak mempunyai agama yang ia cintai. Berarti tergolong orang yang sangat di benci oleh Allah SWT. Dan neraka yang pantas baginya. Jauhilah riba atau neraka yang paling dekat?. Seperti hadist yang artinya:
“dari Jabir dia berkata, “Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, pembayar (pemberi) riba, dan saksi-saksi riba. ‘dia berkata.”mereka semua sama”(HR.Muslim).
Sudah jelas bahwasannya riba sangatlah kejam, menguntungkan diri sendiri dan dosa diri sendiri dan merugikan orang lain dan membuat orang lain menjadi semakin tersiksa. Lakukanlah yang halal ambilah sedikit saja keuntungan jangan sampai memberatkan orang lain atau kamu yang akan diberatkan oleh Allah. Lakukan yang baik agar bahagia dunia akhirat. Cobalah untuk membantu tanpa mengharapkan imbalan, maka Allah yang akan membalasnya melebihi apa yang kamu keluarkan untuk membantunya.