Wahai zat yang menggenggam jiwa ini
Genggamlah jiwaku sampai aku benar merasakan manisnya iman itu
Jangan biarkan gelap halangi jalanku temukanmu
Biarpun lelah asal Engkau tuntun langkahku
Wahai zat yang maha melihat
Membutuhkan pengorbanan untuk mantapkan hati berjuang dijalanmu
Perang batin dihari yang sangat membungkam peranku dulu
Antara aku harus ikuti aturanmu
Atau aku tak akan melihat masa depanku
Wahai zat yang mengatur keadaan
Getaran dihatiku saat Kau tunjukan nikmat-Mu
Baru kusadari setelah sekian lama tenggelam dilautan nista
Ternyata akulah yang terlalu bodoh !
Bagaikan daun kering melayang  tak tentu arah
Layaknya serpihan bebatuan berdebu dan kotor
Wahai zat yang maha mulia
Engkau muliakan apa yang kau kehendaki
Berada di lumpur hitam yang menjijikan
Kau jadikan aku bagaikan  mutiara sebening kaca
Lakasana bidadari di atas permadani
Kau tunjukan cinta Mu dengan hidayah
Meskipun jalan berliku menyesatkanku, Engkaulah Tuhanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H