Mohon tunggu...
Diah Fitria
Diah Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Milik mahasiswa tingkat akhir

Halo, Salam kenal dan selamat datang di duniaku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai-Nilai Sila Pertama, Sila Kedua, dan Sila Ketiga Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

4 Maret 2022   19:59 Diperbarui: 4 Maret 2022   20:02 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan ideologi bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan cerminan dari segala perilaku dan sikap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang berbudi luhur sudah sepantasnya mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Berikut ini nilai-nilai Pancasila sila pertama, sila kedua, dan sila ketiga serta bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari:

Sila ke -- 1 "Ketuhanan yang Maha Esa"

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada pengamalannya adalah kita yang memeluk agama yang diakui di Indonesia, contoh: Islam. Contohnya: dalam agama Islam kita melakukan sholat sebanyak 5 waktu sebagai kewajiban, berpuasa selama 30 hari selama Ramadhan, dan membaca Al-Qur'an.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Pada pengamalannya adalah kita yang memeluk agama Islam memiliki aturan dan larangan yang harus ditaati. Contohnya: sesama manusia tidak boleh saling membnuh (diharamkan dan juga tidak legalkan di negara), dalam Islam tidak boleh meminum minuman keras
  3. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya: sebagai sesama manusia harus saling tolong-menolong, dalam beragam agama kita harus saling menghormati seperti dalam waktu beribadah kita tidak boleh saling berisik (mengganggu), juga menghargai hari raya yang dianut oleh umat agama lain.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya: dalam bertetangga kita sebagai makhluk beragama harus saling hidup rukun, kita (beragama Islam) harus percaya pada apa yang diperintahkan Tuhan adalah yang terbaik, memercayai rukun Islam dan rukun iman, tidak bergosip/membicarakan keburukan sesame manusia, tidak menebar fitnah.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya: kita tidak perlu mengurusi urusan agama orang lain (nyinyir terkait jilbab atau perilaku seseorang), beribadah untuk diri sendiri bukan untuk dipamerkan (riya)
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Contohnya: menghormati hari raya agama lain, tidak mengusik ibadah orang lain, tidak melakukan hate speech terhadap agama lain/minoritas.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Contohnya: dalam Islam terdapat pada surat Al-Kafirun disebutkan bahwa "bagimu agamamu, bagiku agamaku" dimana kita tidak bisa memaksakan agama kita untuk dianut oleh orang lain, tidak boleh merasa paling paling benar agamanya, tidak boleh menjelekkan agama seseorang hanya karena berbeda dengan apa yang kita anut.

Sila ke -- 2 "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
    harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pada pengamalannya adalah kita sebagai manusia yang memeluk agama yang diakui di Indonesia harus memanusiakan manusia. Contohnya: Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM, salah satu hak yang dimiliki oleh manusia adalah kebebasan berpendapat dan mengeluarkan suaranya. Kita juga tidak boleh terlalu ikut mencampuri urusan orang lain.
  2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Sebagai masyarakat di Indonesia yang memiliki keberagaman seperti yang tercantum dalam makna Bhinneka Tunggal Ika, kita sebagai makhluk sosial tidak boleh menganggap suatu kalangan/golongan lebih unggul. Dalam Islam (bagi pemeluknya) kita harus bersikap Tawadhu atau tidak sombong, karena pada hakikatnya seluruh ciptaan Allah memiliki derajat yang sama dengan kelebihan dan kekurangan yang dapat untuk saling melengkapi.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Penerapan butir ini dapat dilakukan dalam lingkungan sehari-hari seperti anak yang menyayangi orangtua dan saudaranya, murid yang menghormati gurunya. Rasa dari sikap saling mencintai tidak selalu harus diucapkan namun dapat berupa perlakuan, seperti anak yang mendengarkan nasihat orangtua, bersikap disiplin di dalam kelas, menjaga perbuatan atau perkataan kita agar tidak menyakiti sesama.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. Tenggang rasa sikap kita dalam menyikapi perbedaan sehingga tidak menyakiti ataupun menyinggung orang lain. Contohnya adalah rasa toleransi dan empati. Dalam kehidupan sehari-hari sikap toleransi dapat dilakukan seperti menghormati nilai budaya atau agama milik orang lain, tidak menghina/merendahkan budaya atau agama orang lain. Sikap empati sendiri dapat dilakukan dengan cara menghibur teman ketika terkena musibah, ikut merasa senang bila teman mendapat kesenangan, menanyakan kabar kepada teman, bersilaturahmi.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Sikap tidak semena-mena terhadap orang lain tidak hanya dalam perbuatan namun juga melalui lisan. Seperti tidak meninggalkan komentar buruk/jahat di sosial media orang lain, tidak memaki orang lain, tidak melakukan plagiarisasi, mengutamakan 4 kata dasar; tolong, maaf, terimakasih, permisi.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini kita sebagai manusia layaknya memiliki pemahaman bahwa kita semua adalah sama derajat, saling membantu sesama, memberikan dukungan pada teman yang sedang sedih/terkena musibah, melakukan kegiatan sukarela bila ada bencana, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, menyapa bila berpapasan, tidak merendahkan/menghina orang lain, berani mengemukakan kebenaran, teguh dalam memerjuangkan keadilan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Pada implementasinya sebagai mahasiswa bisa mengikuti volunteer, melakukan gotong royong di lingkungan sekitar rumah, dan berpartisipasi mengikuti kegiatan donor darah
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan. Implementasinya seperti mengikuti peraturan yang ada dan tidak menyontek saat ujian
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Contoh dalam sehari-hari kita harus menghormati budaya atau karya dari negara lain dengan tidak julid di internet
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. Implementasinya tidak menghina/saling melempar hujatan di internet, bisa juga memberikan bantuan (dana) kalua ada bencana di luar Indonesia.

Sila ke -- 3 "Persatuan Indonesia"

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Melakukan musyawarah di setiap pengambilan keputusan, menghargai setiap pendapat dan suara dari setiap manusia
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Untuk yang sudah cukup umur bisa mengikuti kegiatan bela negara
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Contoh implementasinya adalah menggunakan produk dalam negeri, tidak menonton produk bajakan
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Contoh implementasinya menggunakan Bahasa Indonesia, mengikuti ambassador MUN (untuk mahasiswa) sebagai perwakilan dari Indonesia di ranah ASEAN
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dapat diimplementasikan seperti menjaga kerukunan di lingkungan rumah, menaati aturan yang berlaku
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Dalam sehari-hari kita harus berteman dengan siapa pun tanpa membeda-bedakan sara, mencoba mempelajari budaya daerah lain
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Contohnya mengikuti karang taruna, mengikuti organisasi/PKM positif seperti memberi bantuan ke daerah-daerah terpencil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun