Budaya dan politik saling berkaitan erat dalam memengaruhi satu sama lain. Seperti yang dilansir dari Kompasiana.com, adanya saling pengaruh di antara budaya dan politik ini dikarenakan kedua aspek tersebut selalu berkaitan dan selalu terjadi proses mutualisme sehingga  timbul fenomena yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak apabila terjadi proses interaksi.Â
Adapun yang menjadi fokus utama dari proses interaksi antara kedua aspek tersebut adalah dampaknya terhadap kondisi sosial-kemasyarakatan. Kedua aspek tersebut tentu selain berdampak juga harus memberikan pengaruhnya terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Untuk mengetahui secara jelas fenomena hubungan antara budaya dengan politik, dapat kita lihat pada pencalonan para pekerja seni menjadi politisi.
Pekerja seni seperti musisi, aktor, sutradara film, dan seniman lainnya kini mulai banyak yang terjun ke dunia politik dan menjadi politisi. Hal ini menarik untuk dibahas karena bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dalam partisipasi pekerja seni tersebut di dunia politik. Pekerja seni dipandang memiliki kreativitas dan imajinasi yang dianggap mampu melihat suatu permasalahan dari sudut pandang yang tidak biasa seperti menggunakan sudut pandang budaya dan menawarkan solusi yang inovatif.Â
Selain itu, popularitas mereka juga bisa dimanfaatkan untuk menarik minat publik terhadap isu-isu politik dan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Banyaknya pekerja seni yang masuk ke dunia politik tentu bukan tanpa alasan. Banyak faktor yang membuat mereka ingin banting setir dari dunia entertainment ke dunia politik, di antaranya karena popularitas mereka yang bisa dimanfaatkan untuk menarik publik serta latar belakang kreatif yang sudah mereka raih sebelumnya yang diharapkan bisa memberi warna berbeda dalam proses politik dan pembuatan kebijakan.
Daya tarik dari pekerja seni dalam berpolitik itu mampu dipercayai oleh beberapa lapisan masyarakat, namun tidak sedikit juga yang meragukan mereka ketika turun ke dunia politik. Pasalnya tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan pamor politik hanya demi menaikkan namanya di masyarakat. Tetapi, tentu tidak semua para pekerja seni turun ke politik dengan alasan tersebut, salah satu contoh pekerja seni yang memang dipercaya untuk memegang jabatan adalah aktor senior, Deddy Mizwar.Â
Aktor senior yang akrab disapa Demiz ini kerap menghiasi layar TV dan bioskop ini memang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia hiburan tanah air. Karirnya menjadi aktor mulai melejit ketika ia memerankan Naga Bonar di film Naga Bonar pada tahun 1986. Setelah film tersebut sukses besar, perjalanan karirnya semakin mulus dengan banyaknya tawaran main film dan sinetron hingga sekarang.Â
Dilansir dari Orami.co.id, selain menjadi aktor, ia juga pernah menjajal profesi sebagai produser, sutradara, dan penulis naskah, beberapa film garapannya, di antaranya Para Pencari Tuhan (2007) dan Lorong Waktu (2019). Meski telah lama berkecimpung di dunia hiburan, Deddy Mizwar ternyata masih penasaran dengan banyak hal. Salah satunya, yaitu mencoba terjun ke dunia politik.Â
Aktor yang sempat tergabung dalam Teater Remaja ini, secara mengejutkan mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden pada Juli 2009. Pada saat itu, ia merasa bahwa dunia perpolitikan di Indonesia sudah buntu, maka dari itu ia dengan berani mencalonkan dirinya dalam Pemilihan Presiden.Â
Menuju Pemilihan Presiden, ia menggandeng mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI Saurip Kadi. Namun sayang, langkahnya terhenti di tengah jalan dan berujung gagal. Â Setelah percobaannya gagal, ia lalu diusung oleh Sekjen Golkar Idrus Marham menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat pada periode 2013-2018.Â
Karena popularitasnya, hal itulah yang membuat Idrus melirik Deddy untuk mencalonkan dirinya menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat. Dilansir dari Kompas.com, Idrus menjelaskan alasannya memilih Deddy Mizwar dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada saat itu dikarenakan Deddy Mizwar secara representatif mewakili ciri dan karakter Jawa Barat, Â serta pengalamannya sebagai pekerja seni di dunia hiburan tanah air menjadi modal utamanya untuk menarik kepercayaan masyarakat.Â
Karena kegigihannya dalam mencoba peruntungan di dunia politik, Deddy Mizwar akhirnya memenangkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada periode 2013-2018 bersama Ahmad Heryawan sebagai Gubernurnya dan Deddy Mizwar sebagai Wakilnya.Â