Ini sungguh-sungguh terjadi di masa kecil saya. Saya termasuk yang senang berlama-lama di dalam kamar mayat, sambil menghindari tangan-tangan pengejar yang terus memburu tanpa lelah. Walau pun demikian ini bukanlah bagian dari cerita horor. Sama sekali bukan.
Yang saya ceritakan adalah permainan Gobag Bunder atau yang biasa saya sebut sebagai Bak Bunder yang bisa jadi merupakan satu pembahasan menarik dalam situs Indonesia Travel www.indonesia.travel
Menurut saya Gobag Bunder ini adalah versi lain dari Gobag Sodor yang cukup banyak dimainkan di Indonesia dengan berbagai nama. Jika Gobag Sodor menggunakan garis-garis lurus sebagai ajang bermainnya, Gobag Bunder terdiri dari lingkaran-lingkaran (bunder-bunder) yang bervariasi ukurannya yang terhubung satu sama lain. Ada yang besar, sedang dan kecil.
Nah, yang menarik dari Gobag Bunder ini adalah kita dapat menuliskan nama-nama ruang atau tempat di dalam setiap lingkaran. Tidak ada peraturan khusus mengenai penamaan ini, namun biasanya lingkaran kecil diberi nama sebuah ruangan kecil, misal: lingkaran yang kecil ditulisi 'kamar mandi', lingkaran sedang ditulisi 'ruang tamu' atau 'kamar tidur', lingkaran besar ditulisi 'aula' dan sebagainya. Mengingat jumlah lingkaran tidak dibatasi, hanya berdasarkan kesepakatan para pemain, maka kita bebas berkreasi menggunakan berbagai nama tempat, termasuk 'kamar mayat'.
Aturan permainan ini terbilang sederhana. Jumlah pemain minimal dua orang. Lebih banyak pemain lebih menyenangkan. Salah satu pemain harus menjadi pengejar yang harus bisa menyentuh pemain lain agar dapat bergabung bersamanya sebagai pengejar. Penentuan siapa yang menjadi pengejar dilakukan dengan pingsut (suit). Yang kalah yang menjadi pengejar.
Sebelum dimulai, semua peserta harus berada di luar lingkaran. Kemudian permainan dimulai dengan aba-aba lalu para pemain berlarian masuk ke dalam lingkaran. Pengejar hanya boleh berjalan atau berlari di atas garis lingkaran. Jika melanggar maka hasil sentuhannya dianggap tidak sah.
Sedangkan pemain lain bebas berpindah dari satu lingkaran ke lingkaran lain. Terkadang mereka bergerombol dalam satu lingkaran sehingga mudah disentuh oleh pengejar, terkadang pula terpisah-pisah dalam beberapa lingkaran. Para pemain wajib menghindari sentuhan tangan pengejar. Mereka boleh berdiam di dalam lingkaran saja atau berlari dari lingkaran ke lingkaran. Yang jelas mereka dilarang berdiam di luar lingkaran.
Permainan menjadi sangat mengasyikkan ketika pengejar telah berhasil menyentuh banyak pemain yang menyebabkan jumlah pengejar menjadi banyak juga. Terkadang untuk menyentuh pemain, para pengejar ini bekerja sama dengan saling mengulurkan tangan agar dapat masuk lebih dalam ke dalam lingkaran. Hal ini diperbolehkan selama kaki pengejar masih menginjak garis.
Permainan berakhir saat semua pemain telah berhasil disentuh oleh pengejar. Misi selesai!
Sangat menyenangkan bermain Gobag Bunder. Tawa dan jeritan menjadi bagian permainan ini. Tak ada yang menang atau yang kalah. Yang ada hanyalah kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman dan belajar secara tidak langsung untuk menjaga diri agar tidak tersentuh, mengatur strategi dan melatih kelincahan. Bagi pengejar, ia dituntut pula memiliki kesabaran dalam mengincar buruannya, terutama jika sang buruan memilih berdiam diri berlama-lama dalam lingkaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H