Mohon tunggu...
Diah Kusumastuti
Diah Kusumastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Mom blogger

Mom blogger with 5 kids. Aktif menulis di www.dekamuslim.com.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Selat Solo, Hidangan Para Raja dengan Rempah yang Berlimpah

26 April 2023   23:30 Diperbarui: 26 April 2023   23:32 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rempah-rempah (source: pixabay.com).

Akhir-akhir ini, jika saya mudik ke Solo, saya sering mencari Selat Solo. Kuliner khas Solo yang satu ini memang sebelumnya jarang saya lirik. Dan saya merasa bersalah karena pernah mengabaikannya. Hehe.

Iya, sebelumnya, saya lebih suka berburu kuliner Solo yang lain, seperti Nasi Liwet, Thengkleng, Timlo, Bakso Solo, Gudeg Solo, atau jajanan khas Solo seperti Intip, Ampyang, Srabi Notosuman, Jenang Gulo, Wajik, dan lain-lain. 

Namun karena tetangga bulik saya di Solo berjualan Selat Solo, saya jadi kepingin mencicipinya. Lalu bulik juga mengatakan bahwa beliau dan anaknya (sepupu saya) bisa bikin Selat Solo yang enak. Wah, saya jadi kepingin incip juga.

Dan ternyata Selat Solo bikinan mereka beneran enak, enggak kalah sama Selat Solo yang di resto atau yang disajikan di acara-acara tertentu. Saya jadi merasa bersalah karena dulu-dulu enggak begitu merespon tawaran bulik untuk menyantap salah satu kuliner khas Solo ini.

Ya, saya enggak begitu akrab dengan Selat Solo karena dulu waktu saya kecil, seingat saya ibu enggak pernah memasaknya. Mungkin karena Selat Solo ini bukan makanan pokok yang ada nasinya, gitu. Karena kami dengan keterbatasan ekonomi saat itu, jarang membuat makanan "yang aneh-aneh" di luar makanan pokok.

Apa Itu Selat Solo?

Bagi yang belum tahu, Selat Solo adalah salah satu kuliner khas Solo, Jawa Tengah, yang dari tampilannya bukan seperti masakan Jawa. Karena kuliner yang berbahan pindang telur, semur daging sapi, dan sayur-sayuran yaitu kentang goreng, wortel dan buncis rebus, mentimun, tomat, dan daun selada ini memang merupakan kuliner dengan pengaruh budaya Belanda. Dan konon, Selat Solo yang bercita rasa khas dan sangat lezat ini dulu terkenal sebagai hidangan para raja.

Jadi wajar kalau saya yang dulu berlatar belakang ekonomi pas-pasan enggak akrab dengan kuliner ini, ya. Hehe. Tapi sekarang, Selat Solo bukan hanya hidangan para raja, dong. Siapapun bisa menikmatinya dan atau membuatnya sendiri.

Dalam artikel ini saya tidak menyertakan bahan-bahan lengkap dan cara memasak Selat Solo, ya. Teman-teman bisa mencari infonya di Google atau YouTube, tentu saja. Nah, yang perlu diketahui, Selat Solo ini menjadi kuliner khas Solo yang istimewa karena bahannya lumayan banyak, dan bumbu atau rempah-rempahnya juga berlimpah.

Rempah-rempah (source: pixabay.com).
Rempah-rempah (source: pixabay.com).

Hal ini tentu pengaruh dari masa lalu, dimana nenek moyang kita dan juga (mungkin) Belanda mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Sumber daya alam dan rempah-rempah yang melimpah dari negeri kita ini, tentu dimanfaatkan sebaik mungkin termasuk dalam bidang kuliner.

Untuk Selat Solo yang komplit, kita membutuhkan bahan-bahan utama yaitu ada semur atau bistik daging sapi, pindang telur, kentang goreng, wortel dan buncis rebus, tomat, mentimun, dan daun selada segar. Ditambah dengan mayonaise Jawa.

Untuk pindang telurnya dimasak dengan berbagai bumbu seperti: sereh/serai, lengkuas, daun salam, asam Jawa, gula merah, kecap manis, garam, air, dan ada pula yang menggunakan teh celup hitam untuk membuat warna pindang telur menjadi lebih hitam cantik :)

Kemudian untuk semur daging sapinya dimasak dengan rempah-rempah seperti: bawang merah, bawang putih, kemiri, pala, merica, lengkuas, sereh, daun salam, kayu manis, cengkeh, bawang bombay, gula merah, kecap manis, garam, air, dan minyak.

Lalu bahan lainnya yaitu mayonaise Jawa, dibuat dengan menggunakan bahan-bahan seperti: margarin, tepung terigu, mustard, telur, gula pasir, lada bubuk, dan garam.

Wuahh.. banyak sekali, kan, bahan dan bumbu dari Selat Solo ini. Jadi enggak heran kalau menghasilkan cita rasa yang khas dan sangat lezat. Rasanya manis, gurih, segar, dan ada rasa asam juga. Dan yang jelas terasa rempah-rempahnya kalau dibuat dengan bumbu komplit dan dimasak dengan benar.

Selat Solo ini juga termasuk kuliner sehat, ya. Karena ada karbohidrat, protein, dan sayur-sayuran menjadi satu. Menikmati sepiring Selat Solo sudah terasa kenyang tentunya. Jadi enggak perlu makan nasi lagi. Hihi.

Itulah salah satu kuliner favorit Nusantara versi saya, yang sekaligus merupakan kuliner khas dari kampung halaman saya, Solo, Jawa Tengah. Selat Solo masih mudah ditemukan di rumah makan-rumah makan di Solo, atau di rumah-rumah warga Solo (yang bisa memasaknya, hehe..).

Semoga Selat Solo dan kuliner-kuliner Nusantara lainnya akan selalu lestari. Mari kita pelajari bagaimana cara memasaknya, memperkenalkannya ke lebih banyak orang, selain menikmatinya selagi sempat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun