Mohon tunggu...
Diah Azhari
Diah Azhari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di Universitas Dehasen Bengkulu dan Guru Kejuruan di SMKN 4 Kota Bengkulu

Memiliki hobi kuliner dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Potensi Pasar Kerupuk Tulang Ikan: "Analisis dan Peluang Pengembangan"

27 Juli 2024   10:42 Diperbarui: 27 Juli 2024   12:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi penulis saat praktikum bersama siswa di SMKN 4 Kota Bengkulu

Abstrak

Kerupuk tulang ikan adalah produk inovatif yang memanfaatkan limbah hasil perikanan, yakni tulang ikan menjadi camilan bernutrisi tinggi. Dalam artikel ini, penulis mencoba membahas mengenai potensi  pasar krupuk tulang ikan, termasuk analisis permintaan, segmentasi pasar, strategi pemasaran dan tantangan yang dihadapi. 

Analisis Pasar Kerupuk Tulang Ikan

1. Tren Konsumsi:

   - Kesadaran Nutrisi: Konsumen semakin sadar akan pentingnya nutrisi dalam makanan. Kerupuk tulang ikan kaya akan kalsium dan protein, menarik bagi mereka yang mencari camilan sehat.

   - Pengurangan Limbah: Peningkatan kesadaran akan pentingnya pengurangan limbah dan keberlanjutan lingkungan mendorong permintaan produk-produk yang memanfaatkan limbah dengan bijak.

2. Segmentasi Pasar:

   - Pasar Lokal: Di pasar lokal, kerupuk tulang ikan dapat dijual di pasar tradisional, supermarket, dan toko kelontong. Produk ini juga bisa ditawarkan di restoran dan hotel sebagai camilan atau tambahan dalam menu.

   - Pasar Internasional: Potensi ekspor kerupuk tulang ikan cukup besar, terutama ke negara-negara yang memiliki pasar besar untuk produk pangan sehat dan inovatif.

3. Preferensi Konsumen:

   - Cita Rasa: Kerupuk tulang ikan harus memiliki cita rasa yang lezat dan tekstur yang renyah untuk menarik konsumen. Varian rasa yang beragam juga dapat meningkatkan daya tarik produk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun