Mohon tunggu...
DIAH AYU NOVITA
DIAH AYU NOVITA Mohon Tunggu... Jurnalis - DIAH AYU NOVITA SARI NIM 181910501020

MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Pentingnya Mempelajari Analisis I-O (Input-Output)

10 November 2019   17:36 Diperbarui: 10 November 2019   17:49 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Boediono pada tahun 1999, pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses dari kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi ada tiga aspek :

  • Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses (aspek ekonomi), suatu perekonomian yang berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.
  • Pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan adanya kenaikan output perkapita, dalam hal ini ada dua aspek yang penting, yaitu: output total dan output jumlah penduduk. Jadi, output perkapita diperoleh dari output total dibagi dengan jumlah penduduk.
  • Pertumbuhan ekonomi dihubungkan dengan perspektif waktu, sebuah perekonomian dikatakan tumbuh bila dalam jangka waktu yang cukup lama (lima tahun) mengalami kenaikan output perkapita.

Pembangunan ekonomi daerah adalah sebuah proses dimana pemerintah daerah dan semua komponen masyarakat berupaya mengelola berbagai sumber daya yang ada. Salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi adalah dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah dapat dilihat dari nilai PDRB daerah tersebut. Analisis Input-Output adalah bentuk analisis antar sektor. Sistem Input Output ini disusun berdasarkan pandangan perilaku ekonomi yang merupakan penyederhanaan kerangka untuk mengukur aliran masukan (input) dan keluaran (output) berbagai faktor kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah. 

Menurut Nazara pada tahun 1997 Sistem penghitungan tersebut mengikuti arus barang dan jasa dari satu sektor produksi ke sektor produksi lainnya. Pada tahun 1930-an analisis Input-Output untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Wassily Leontief dari Harvard University. Manfaat dari Analisis Input-Output adalah untuk mengetahui keterkaitan antar sektor dalam upaya memahami kompleksitas perekonomian serta kondisi yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan antar permintaan dan penawaran. 

Daya menarik (backward linkage) menggambarkan pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor terhadap sektor lainnya () Daya pendorong (forward linkage) adalah daya yang mendorong tumbuhnya sektor-sektor hilir karena meningkatnya input yang disediakan sektor hulu Derajat kepekaan, sifatnya merangsang sektor hilir untuk berkembang karena berkembangnya sektor hulu () Derajat kepekaan digunakan untuk mengetahui daya dorong (forward linkage). Analisis Input-Output akan menunjukkan bahwa dalam perekonomian secara keseluruhan saling berhubungan dan saling ketergantungan antar sektor. Output dari sebuah sektor adalah input bagi sektor lainnya begitu pula sebaliknya, sehingga pada akhirnya saling keterhubungan tersebut akan membawa kearah keseimbangan antara penerimaan dan penawaran dalam perekonomian secara keseluruhan.

Informasi mengenai transaksi barang dan jasa yang terjadi di setiap sektor produksi dalam suatu ekonomi untuk menganalisis input-output maka disajikan dalam bentuk matriks. Data yang terdapat dalam tabel  IO  menunjukkan  hubungan  dagang  antarsektor  yang  berada  dalam perekonomian suatu negara. Setiap baris menunjukkan  jumlah penjualan dari sebuah sektor. Karena  sebuah sektor tidak menjual barangnya kepada sektor yang ada, maka umum dijumpai  angka nol dalam sebuah baris di dalam tabel  IO. 

Kolom dalam tabel IO mencatat pembelian yang dilakukan sebuah sektor terhadap  barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor yang ada dalam wilayah tersebut.  Apabila angka yang berada pada kolom sebuah  sektor  banyak  dijumpai  angka  nol, maka hal  ini  karena  sebuah  sektor  tidak  selalu  membeli  barang dan jasa dari seluruh sektor yang ada  di perekonomian negara yang bersangkutan. Berikut merupakan contoh tabel I-O :

Keterkaitan antarsektor tersebut, selain mempengaruhi jumlah produksi secara keseluruhan  di  dalam  perekonomian,  juga  dapat  mempengaruhi jumlah  tenaga  kerja  yang  dibutuhkan serta pendapatan. Hal tersebut bisa terjadi  karena untuk memproduksi output di sektor  tersebut dibutuhkan tenaga kerja, dan tenaga  kerja tersebut akan mendapatkan tambahan  pendapatannya  dari  kegiatannya  tersebut.  

Dengan demikian adanya keterkaitan antarsektor  dalam  perekonomian, tidak hanya akan mempengaruhi hasil produksi di dalam  sektorsektor perekonomian secara keseluru han, tetapi juga akan mempengaruhi jumlah  tenaga kerja dan pendapatan di dalam pere konomian secara keseluruhan. Di  Indonesia,  tabel  input  output  dirilis  oleh Badan Pusat Statistik pertama kali tahun  1971  dan  kemudian  secara  berkala  disusun  tabel IO untuk tahun 1975, 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2003, dan 2005.

Kerangka dasar  yang digunakan pada setiap tabel input output diupayakan  agar tetap konsisten  satu  sama  lain. Tetapi demikian, karena jenis dan mutu  data  yang  digunakan  sebagai  bahan  dalam  penyusunan tabel input output juga berkembang,  maka  penyusunan  tabel  input  output  pun pada  prakteknya  mengalami  berbagai evaluasi pengembangan  dan  penyempurnaan,  khususnya dalam hal klasifikasi, metode penyusunan dan cara penyajiannya. 

Tabel input output ini sering digunakan  untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai struktur perekonomian yang mencakup  struktur  nilai  tambah  masing masing sektor, kerangka input antara, kerangka  penyediaan barang dan jasa, kerangka ekspor  dan impor, kerangka permintaan dan kerangka  keterkaitan antarsektor. Selain analisis struktur perekonomian  sebagaimana  telah  disebutkan  di  atas, juga dilakukan analisis lain yang meliputi  pengganda  output  (output  multiplier),  pengganda  pendapatan  (income  multiplier),  pengganda  tenaga  kerja (employment  multiplier) dan analisis keterkaitan (linkage analysis).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun