Mohon tunggu...
diah ayu
diah ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi shopping

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pedagang Kaki Lima yang Sukses

7 Desember 2023   16:59 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:02 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Ali Renaldi lahir di Lamongan pada tahun 1976 atau akrab dipanggil om Ali, adalah seorang pengusaha asal Lamongan yang berbisnis di usaha bidang kuliner. Ia adalah pemilik Bebek Ali Borme. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja dengan jaket dan celana panjang yang menjadi ciri khasnya. Ali mengawali usaha warung bebeknya sejak tahun 2002 setelah banyak pengalamannya pernah bekerja ikut orang , dari situ ia banyak mengambil pengalaman untuk membuka usaha kuliner sendiri. Om Ali adalah tipe orang yang tidak memberikan pelayanan setengah hati. Ia rajin menyapa para pelanggannya. Sehingga para pelanggannya merasa nyaman atas ketulusan pelayanan om Ali.

Sejarah Memulai Usaha

     Bebek Ali Borme menjadi andalan rekomendasi kuliner untuk di kunjungi ketika datang ke kota bandung. Selain harganya yang murah, rasa dari makanan yang mereka sediakan sangat menggungah selera. Bebek ali borme menjadi andalan bagi para pecinta kuliner maupun mahasiswa, karena harganya yang cukup terjangkau dan rasanya yang enak. Namanya yang unik membuat warung makan ini mudah diingat dan cukup menarik perhatian para konsumen.

     Ali membuka usaha rumah makan kaki lima sebelah Rumah Sakit Borromeus, tepatnya ada di kota Bandung yang berada di Jl.Ir. H. Juanda, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132. Dulu usahanya dikenal dengan Pecel Cak Ali karena dulu lebih dominan yang laku terjual adalah lele dan ayam goreng saja, karena bebeknya hanya laku satu ekor saja per harinya. Tahun pertama jualan sampai tahun ke-4 dagangannya sering tidak habis dan hanya laku beberapa biji saja. Pada tahun ke-5 jualannya mulai ramai pembeli. Memang berat memulai suatu usaha dari 0, tetapi nikmat jiga disyukuri.

     Pembeli lebih banyak dari kalangan mahasiswa yang kebetulan saat itu dekat dengan kampus ITB (Institut Teknologi Bandung), sehingga ia melakukan promosi gratis minum setiap pembelian. Tentunya mahasiswa tertarik dengan promosi tersebut, karena kita tahu kebanyakan mahasiswa merantau jauh dari tempat tinggalnya sehingga mereka harus bisa memangatur keuangannya. Dan promosi tersebut berhasil menarik perhatian pelanggan untuk membeli makan. Hingga akhirnya banyak menarik pelanggan untuk mampir beli sampai rumah makan kaki lima ini terlihat ramai dan membuat orang-orang ikut penasaran untuk membelinya, dari situlah usahanya mulai berkembang pesat.

     Sejak ramai usaha rumah makan kaki lima tersebut, Ali Renaldi mengubah nama usahanya menjadi Bebek Borromeus karena lebih mudah dikenal dan letaknya yang bersampingan dengan Rumah Sakit Borromeus. Setelah 15 tahun menjalankan usahanya di samping Rumah Sakit Borromeus, Kini telah berpindah tempat ke gedung yang lebih besar dan tentunya tempat yang strategis.

Tempat berjualan tentunya sangat berpengaruh pada pembelian sebuah usaha. Maka dari itu pemilik Warung Bebek Ali Borme yaitu Ali Renaldi memutuskan untuk berpindah tempat ke di Blok 60, Teuku Umar No. 6, Lebak Gede, Coblong, Bandung. Letaknya yang strategis di pinggir jalan utama, sehingga mudah ditemukan. Jika masih bingung, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps untuk menemukannya.

     Setelah berpindah tempat, Ali juga mengubah kembali nama usaha kulinernya menjadi Bebek Ali Borme. Ali memutuskan mengubah usaha kulinernya tersebut supaya lebih mudah di ucap dan diingat oleh orang- orang. Nama warung makan yang menu utamanya adalah bebek panggang ini cukup unik dan sederhana. Lalu Ali adalah nama ia sendiri sebagai pemilik rumah makan ini dan borme diambil dari tempat pertama kali dijual, yaitu di dekat Rumah Sakit Borremeus. Kata Borremeus memiliki arti ramah dan akomodatif sehingga cocok untuk restoran yang mematok harga terjangkau. Sedangkan perkataan Ali merujuk pada pemilik restoran ini.

Setelah berpindah tempat, Ali juga mengubah kembali nama usaha kulinernya menjadi Bebek Ali Borme. Ali memutuskan mengubah usaha kulinernya tersebut supaya lebih mudah di ucap dan diingat oleh orang- orang. Nama warung makan yang menu utamanya adalah bebek panggang ini cukup unik dan sederhana. Lalu Ali adalah nama ia sendiri sebagai pemilik rumah makan ini dan borme diambil dari tempat pertama kali dijual, yaitu di dekat Rumah Sakit Borremeus. Kata Borremeus memiliki arti ramah dan akomodatif sehingga cocok untuk restoran yang mematok harga terjangkau. Sedangkan pernamaan Ali merujuk pada pemilik restoran ini.

Setelah 3 tahun sejak Ali berpindah tempat usahanya, kini ia bisa membangun lagi menjadi tiga lantai yang tentunya lebih bagus dan memperbanyak fasilitas untuk kenyamanan pelanggan. Ali juga membuka cabang keduanya di tahun 2023 ini yang terletak di Jl. Gatot Subroto No.23, Karangmekar, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40523. Lokasinya bisa Anda temukan dengan mudah, karena berada di pinggir jalan utama dengan kondisi jalan yang bagus. Atau bisa juga mencari lokasinya melalui Google Maps untuk lebih jelasnya. Sekarang usahanya melonjak pesat sehingga memiliki omset yang sangat besar dan mempunyai 72 orang karyawan dari sebelumnya hanya usaha seorang diri.

     Hal itu membuat Ali sangat bersyukur atas keberhasilan usaha kulinernya yang sudah besar seperti sekarang. Ia tidak akan lupa atas jasa orang-orang yang telah mendukung dan mendoakannya sampai saat ini. Ia sangat bangga pada dirinya sendiri karena impiannya tercapai satu persatu. Perjuangannya pun tidak mudah untuk menjadi seperti sekarang, tentunya banyak hal-hal yang tidak terduga. Tapi berkat doa dan dukungan keluarganya, ia mampu bertahan sampai detik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun