Q S. Al Isra ayat 24, Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.
Dahulu aku pernah mengikuti kegiatan di suatu tempat namanya SL , dan sebagian besar tempat itu ternyata ditinggali oleh orang-orang tua yang mendekati pikun atau dikenal dengan sebutan panti jompo, lokasinya terletak di Sentul.Â
Ketika aku berbicara dengan petugas disana ternyata biaya penitipannya cukup mahal kurang lebih 10 juta per bulan, dahulu sekitar tahun 2012. Tetapi tempat itu nyaman dan mewah bahkan ada kelas2 dimana para nenek dan kakek belajar melukis,menari untuk membangun memory yang hampir hilang, aku jadi teringat seperti tempat penitipan anak-anak kita yang usia balita atau batita dikenal dengan istilah pra sekolah.
Tempat penitipan atau panti jompo sering disalah artikan sebagai tempat pembuangan orang tua ketika mereka memasuki usia senja dan anak-anaknya tak ada lagi yang bisa mengurusnya.
Padahal panti jompo yang aku temui di wilayah Sentul itu adalah panti jompo yang dikelola secara profesional dimana ketika anak2 tak mampu mengurus ayah dan bunda yang sudah renta, dipsnti jompolah tempat perawatan yang tepat.
Pada waktu itu aku mewawancarai salah satu petugas, beliau mengatakan ada yang menitipkan orang tuanya karena ada kegiatan di luar negeri khawatir ayah dan ibunya tidak terurus dengan baik maka mereka menitipkan kedua orang tuanya disana selain ketemu teman sebaya disana mereka juga diajarkan untuk mengembalikan memorinya dengan melukis, menyanyi atau bersenda gurau dengan teman sebaya.Â
Sang anakpun bercerita bahwa mereka sangat menyayangi kedua orang tuanya tetapi karena ada kegiatan yang mendesak akhirnya menitipkan orang tuanya di panti jompo. Karena buat mereka mengasuh orang tua adalah sebagai wujud bhakti seperti telah dijelaskan dalam Q. S. Al Isra ayat 24Â
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.
Kisah diatas menitipkan orang tua di panti jompo hanya sementara tetapi ada pernyataan dari salah satu nenek, bahwa dia ada di panti SL ini karena keinginan sendiri karena ingin bertemu dan bergaul dengan kalangan seusianya dan tidak ingin merepotkan anak-anaknya tetapi anak2 dan cucunya masih sering menengoknya bahkan sekali sebulan sang nenek diajak untuk keluar dari panti jalan2 dengan keluarga besarnya.
Ada kisah lain yang memilukan sang nenek ditempatkan di panti jompo dengan paksaan, sampai-sampai nenek tersebut memohon kepada sang anak agar dia dikumpulkan kembali dengan cucu dan anak-anaknya tetapi hingga akhir hidupnya keinginan tersebut tak pernah kesampaian karena ajal menjemputnya ketika dia ditempatkan di panti ini seminggu kemudian.