Rangkap Tugas Antara Kenyataan dan Seharusnya
Bekerja pada suatu perusahaan baik negeri atau swasta seringkali satu karyawan dibebani beberapa tugas padahal idealnya tugas itu dibebankan berdasarkan keahlian dan jenjang pendidikannya.
Tetapi perusahaan yang baru berdiri terkadang sering memperlakukan karyawan dengan rangkap jabatan karena kekurangan tenaga dan dana.
Ketika bagian kepegawaian memilih karyawan tentunya dia akan mengecek selain IQ juga minat dan bakat karyawan tersebut.
Kita juga tidak masalah jika memang memiliki karyawan yang multi talenta semua yang disuruh karyawan itu bisa mengerjakan.
Berdasarkan pengalaman penulis ketika bekerja di swasta, ketika perekrutan awal perusahaan itu sudah menetapkan akan menempatkan penulis di bagian apa kebetulan lamaran diterima dengan posisi membantu di bidang keuangan.
Tapi terkadang penulis suka melakukan kunjungan antar divisi selain menjalin silaturahmi membangun pertemanan , penukis juga  mencari tahu bagaimana kegiatan yang mereka lakukan pada setiap bidang dan belajar dari bidang lain untuk membangun kerjasama agar tercapai. Entahlah naluri wartawan penulis  sering jalan untuk mencari informasi baru terhadap kegiatan yang sering dilakukan bidang-bidang lain.
Saat itu penulis bekerja di bagian keuangan dan ruangan penulis berdekatan dengan bagian pembukuan dan dibawah kendali Direktur Keuangan. Jadi kami sering terlibat dalam berbagai rapat dan sering merumuskan kegiatan bersama. Dan bosnya masih muda dan suka mentraktir kami makanan bahkan tiap minggu kita suka diajak jalan-jalan. Ini yang paling seru , jadi penulis suka mengamati kegiatan di bidang pembukuan dan apa sih strategi bekerja cepat mereka ternyata mereka sudah mengerjakan dengan berbasis aplikasi, jadi dalam hitungan detik omzet penjualan bisa didapatkan.
Jika dibagian penjualan aku juga sempat mewawancarai senior bagaimana mencapai omzet penjualan yang tinggi tips dan strateginya , sebenarnya wawancara ini kadang untuk dijadikan bahan pelajaran atau diskusi ketika pada saat penyusunan laporan keuangan untuk disampaikan kepada Pak Bosku. Agar omzet tinggi mereka juga menyampaikan keramahan para penjaga toko dan tata letak barang menjadi point utama.
Di bagian pembelian, nah disini hal yang penulis ingin ketahui berapa penerbit bisa dapat uangnya dari proses penerbitan buku, karena terkadang ada keinginan penulis untuk menjadi penulis buku, wkwkwk, curhat nih ye.Â