[caption id="attachment_209214" align="aligncenter" width="250" caption="Wikipedia.com"][/caption]
Karbon aktif, juga disebut  arang aktif, merupakan salah satu tipe karbon yang diproses sedemikian rupa sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian memiliki daya serap yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap. Karbon aktif terbuat dari bahan-bahan sumber karbon, baik organik maupun nonorganik, seperti tempurung kelapa, batubara, kayu dan kulit kacang.
Karbon aktif memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah untuk menjernihkan air dan memurnikan gas. Di bidang kesehatan, karbon aktif dimanfaatkan untuk mengurangi kolesterol, detoksifikasi tubuh, mengurangi kembung dan menyerap zat beracun. Karbon aktif juga dimanfaatkan sebagai obat anti mencret atau diare karena sangar efektif untuk menyerap racun dalam tubuh dan membersihkan sistem pencernaan dari racun. Karbon aktif dijual di pasaran dalam bentuk pil bernama norit.
Jenis pengobatan ini bukan tanpa resiko karena melibatkan masuknya zat-zat asing ke dalam saluran pencernaan. Reaksi alergi kadangkala muncul setelah mengonsumsi karbon aktif seperti sesak napas, bibir, mulut atau wajah bengkak, ruam kulit dan gatal-gatal. Gatal-gatal dan ruam berupa benjolan-benjolan berisi cairan meletus di kulit kadangkala bisa terjadi juga. Jenis alergi ini harus menjadi alasan untuk segera menghubungi dokter, karena beberapa reaksi alergi bisa mengancam jiwa jika bertambah parah.
Selain itu, untuk sebagian orang yang tidak cocok dengan penggunaan karbon aktif akan menimbulkan efek samping sebagai berikut:
1.Efek samping pencernaan
Efek samping pencernaan merupakan efek samping yang umum. Mereka yang mengonsumsi karbon aktif karena keracunan biasanya mual dan muntah, mengalami obstruksi usus halus dan perforasi saluran pencernaan. Efek samping lainnya meliputi tinja menghitam dan sembelit.
2.Efek samping metabolis
Efek samping metabolis bisa terjadi jika karbon aktif dicampur dengan sorbitol, gula alkohol yang dimetabolisme oleh tubuh secara perlahan. Sorbitoldigunakan sebagai pemanis buatan pada produk permen bebas gula dan sirup obat batuk. Efek samping terkait metabolisme antara lain dehidrasi, syok, gangguan elektrolit, hipernatremia (peningkatan kadar natrium dalam darah) dan hipermagnesemia (peningkatan kadar magnesium dalam darah).
3.Efek samping pernapasan
Efek samping pernapasan meliputi empiema (penumpukan nanah di dalam rongga paru-paru dan membran di sekitarnya), bronchiolitis obliterans (penyumbatan saluran udara kecil dengan jaringan granulasi), sindroma gawat pernapasan akut (kondisi paru-paru kritis yang mengakibatkan menurunnya kadar oksigen dalam darah).
4.Efek samping hematologi
Jumlah dosis yang dikonsumsi salah atau berlebihan akan mengakibatkan eksaserbasi atau peningkatan gejala porfiria variegat. Porfiria adalah suatu penyakit yang disebabkan kekurangan enzim-enzim yang terlibat dalam sintesa heme. Hemeadalahsenyawa kimia yang membawa oksigendan memberi warna merah kepada darah. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan lesi kulit, sering buang air kecil dan peningkatan kadar porfirin dalam plasma.
5.Efek samping mata
Dalam kasus di mana karbon aktif kontak dengan mata, bisa mengakibatkan abrasi kornea atau kornea lecet.
Karbon aktif harus diresepkan dan diberikan sangat hati-hati untuk menghindari efek samping yang disebutkan di atas. Mencampurnya dengan obat-obat lain dapat meningkatkan resiko efek samping. Bicarakan dengan dokter jika Anda memiliki masalah pencernaan, sedang hamil atau alergi terhadap obat-obat tertentu. Dalam kasus ini, Anda mungkin tidak bisa mengonsumsi karbon aktif atau dosis Anda perlu disesuaikan.
Blog Pribadi: http://whatdiahhasphrased.blogspot.com/2012/11/what-diah-has-mini-researched-efek.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H