Mohon tunggu...
Diah Didie
Diah Didie Mohon Tunggu... -

aku ingin melihat bumi tidak bersedih lagi..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dihantui Risiko Osteoporosis

21 Mei 2015   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usiaku yang masih di bawah 30 tahun tidak lantas membuatku tidak beresiko terkena osteoporosis dini. Semua orang memiliki resiko tersebut. Terutama wanita. Terutama yang memiliki lifestyle yang bisa dibilang 'seenaknya'. Belum lama ini aku mencoba pemeriksaan kepadatan tulang dengan menggunakan alat Densitometer USG, dan hasil yang aku dapati cukup membuatku kaget. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kepadatan tulangku sudah di bawah batas normal. Walaupun aku tidak divonis osteoporosis, namun aku mengalami osteopenia dan bila tidak segera ditangani, dalam waktu 3-5 tahun ke depan resiko osteoporosis dini akan semakin tinggi, begitu kata terapis yang memeriksaku.

Mudah kesemutan, nyeri di tulang, dan kram, serta rambut rontok adalah hal-hal yang bisa dicurigai menjadi tanda awal bahwa kepadatan tulang telah berkurang. Kalau sudah menemukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya berhati-hati. Bukannya ingin menakut-nakuti. Hanya saja menurutku lebih baik waspada daripada merasa semua baik-baik saja.

Bagaimanapun mencegah selalu lebih baik daripada mengobatikan?

Berdasarkan penjelasan dari operator Densitometer USG tersebut, hal pertama yang perlu aku lakukan adalah mengkonsumsi Kalsium yang mudah diserap oleh tubuh serta Vitamin D yang berfungsi membantu penyerapan Kalsium oleh tubuh. Yang alami bisa didapat dari makanan yang banyak mengandung Kalsium dan Vit. D. Namun, bila dari makanan dirasakan masih kurang, maka ada baiknya mengkonsumsi suplemen. Karena terkadang bentuk Kalsium dan Vit. D dari makanan tidak mudah diserap oleh tubuh. Atau bahkan tubuh kita yang tidak siap menyerap Kalsium dan Vit. D tersebut, sehingga (sebagian) malah terbuang percuma tanpa diserap. Suplemen Kalsium dan Vit. D mudah didapatkan di apotek.

Kedua, merubah lifestyle yang 'seenaknya' itu. Kopi adalah minuman yang perlu aku kurangi konsumsinya. Demikian juga dengan minuman bersoda. Kedua minuman tersebut harus kubatasi jumlahnya, dan sebaiknya kuganti dengan jeruk, tomat, brokoli, dan stoberi. Selain itu, olahraga dan berjemur di bawah sinar matahari sebelum pukul 09.00 dan di atas pukul 16.00 adalah yang sangat baik.

Beberapa artikel yang mungkin akan membantu:
1. http://www.indotopinfo.com/cara-meningkatkan-kekuatan-tulang.htm
2. http://tabloiddokter.blogspot.com/2013/06/mencegah-osteoporosis-sejak-dini.html
3. http://tabloiddokter.blogspot.com/2013/06/faktor-penyebab-osteoporosis-dini.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun