Aku positif, teriakku girang. Segera kuambil ponsel dan aku menelpon suami ku yang tengah sibuk dengan kerjaannya... “ Paaa aku positif “ kau akan jadi seorang ayah.
Oh benarkah itu maa, aku turut berbahagia untuk anugerah ini. Hati - hati jaga diri, jaga kesehatan, dan jangan sampek kecapekan.
Dengan riang kujawab pasti paaa, pasti
***
Bulan pertama  -  keempat ngidam yang luar biasa,  seperti  orang tak punya daya..
Bulan kelima - delapan  mulai terasa sentuhan jemari mungilmu, kaki yang menendangkan nendang perutku..
yaaaahhh ini menginjak bulan ke-9, kuambil cuti dari pekerjaan. Genap sebulan kemudian terasa kesakitan yang begitu hebat, seperti nya aku akan melahirkan. Bergelut dengan sakit dan waktu yang panjang, tepat tengah malam tangisan pun melengking, berbaur rasa suka cita, haru menangis menatapnya.
“ Selamat nyonya, bayi anda laki laki.. “
****
Lirih kudengar, lantunkan adzan di telinga bayiku,,,
terima kasih Tuhan, kado terindah dalam hidupku.
Â
AKU POSITIF IBU...