Mohon tunggu...
Diah Ayu
Diah Ayu Mohon Tunggu... karyawati -

Hati berdarah rindu... lengkung senyum sunyi syahdu... hening memaksaku bertamu... saat sunyi menghujam mimpi... membuyar angan.. terkunci dalam bayang - bayang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[100Puisi] Bisakah Nasib Berubah?

18 Februari 2016   10:56 Diperbarui: 18 Februari 2016   11:30 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Tubuh-tubuh dekil jadi hiasan jalanan
Tangisan bocah malang meronta
Siapa yang salah..?
Berulang kali kalimat menyelinap
Dibalik kecilnya hati yang termiliki

Sesekali mata liar memandang
Mobil-mobil mewah berlalu lalang
Bocah seusia ku duduk dalam pangkuan
Kehangatan
Kenyamanan
Kenikmatan
Senyuman
Ahhh,,..
Bisakah nasib berubah..?
Bergumam dalam lamunan

Jiwa serasa kerdil di hadapan dunia
Melawan garang sengat sang surya
Melawan gigil hembus bayu malam hari
Menahan lapar dan dahaga

Harap iba di pinggir jalanan
Harapan sesuap nasi terbungkuskan
Lunglai sudah
Bagai padi layu di musim kemarau
Ratapi hidup bocah jalanan

Menatap cemerlang masa depan hanya impian
Hidup mewah diantara harta bergelimang
Biarkan lamunan membahagiakan masa kecil yang hilang
Hanya dalam bayang dan impian kesuksesan

hhhmmmm...
:Bisakah nasib berubah..?

Pic. SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun