Mohon tunggu...
Diah Ayu
Diah Ayu Mohon Tunggu... karyawati -

Hati berdarah rindu... lengkung senyum sunyi syahdu... hening memaksaku bertamu... saat sunyi menghujam mimpi... membuyar angan.. terkunci dalam bayang - bayang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

kepada Gatot Swandito, Si Abang Cirebon yang kayak abon...

12 Oktober 2015   12:40 Diperbarui: 12 Oktober 2015   12:40 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear : Gatot Swandito, Si Abang Cirebon yang kayak abon...

 

Padamu lewat desir angin yang berhembus,kusampaikan akan sosok mu yang pernah terlihat, dengan kebiasaan balutan baju kebesaran, batik yang kau kenakan... Awal mula aku takut, ngeri menatap tulisan - tulisan mu di K, melihat sosokmu yang nampak arogan, sadis, bengis dan ternyata tidak, tak sesadis yang aku bayangkan.

 

Kau dan kebiasaan kopi pahitmu, meramu dan menyeduh seorang diri tanpa nonton tv, ahhh..... bukankah enak ngopi dipagi hari sambil ganti - ganti chanel tv..?  Beda denganku yang menghabiskan waktu dekat tv.. Dengan favorite film india dan turki.. Ingatkah secangkir kopi yang pernah terbagi..? Gincu itu menempel di bibir cangkirmu... Dan kau Pun melumat bibir cangkirmu, hingga tiada sisa.... Racikanmu sangat pahit kataku, tertelan bak racun yang mematikan.. Bilamana buaianmu membunuh pelan, setiap detakan, setiap hembusan, setiap langkah pijakan..? haruskah lari terbirit - birit karna ketakutan....? 

 

ahhhhh....

biarlah...

 

untukmu...

sepucuk surat merah jambu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun