[Jendela itu]
Tepat pukul delapan malam aku duduk di jendela itu
Bersama angin dan suara jangkrik yang berbisik
"masuk lah , mau hujan " ,
dan benar saja , malam itu tak ada bintang , Â rembulan pun tertutup awan.
Reriungan angin menambah sejuk nya malam itu ,
Tapi aku tetep tidak beranjak
Tak lama pintu kamar pun berbunyi "tok tok tok"
kreeeekkkkkkkk...... ( Â pintu kamar terbuka )
Ohhh ternyata mama ku membawakan madu agar aku meminum nya ,
Aku suka jendela itu , dimana tempat memikirkan bagaimana hari esok , memimpikan kesuksesan tentu saja , memang masalah dunia tidak ada habisnya ,
Rasanya jendela itu saksi semua keluh kesah ku , Â
Tapi ku pastikan , semua itu bukan lah mimpi semata yang kuceritakan ke jendela , tetapi pembuktian bahwasanya aku bertekad mengejar "itu"
Pas sekali hujan turun ,
saat nya menutup jendela dan berpindah ke kasur ku yang berwarna pink gambar strawberry , tentu nya dengan bantal micky mouse kesayanganku...
oh ya sampai lupa , matikan lampu utama dan ganti dengan lampu tidur ,
Jangan sampai sakit ya badan "kataku"
setiap malam mantra mantra itu selalu ku ucapkan ditambah doa sebelum tidur pasti nya ,
sudah dulu ya ,
sudah pukul 2.30 pagi , besok aku ada kelas jam delapan pagi , semoga tidak kesiangan yah..
- 14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H