HILANGNYA CAHAYA MERYÂ
Mery dilahirkan dari keluarga sederhana, anak ke-2 dari 4 bersaudara. Namun Mery punya tekad yang sangat kuat ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Dan ini bertentangan dengan semua sodara-sodara nya....tp Mery tetep dengan pendirian nya melanjutkan ke perguruan tinggi, tentunya  dengan izin kedua orang tua, walaupun kakak nya tdk menyetujui, tp Mery yakin do'a orangtua yang bisa membawanya ke masa depan sesuai harapan.
Pada suatu hari Mery mendaftarkan diri ke kampus terdekat, walaupun jurusan yang dia inginkan tidak sesuai jurusan pendidikan, tapi dengan keyakinan kuat Mery tetap melanjutkan. Dengan bekal uang seratus ribu Mery mendaftarkan diri.
Hari pertama masuk kuliah, dalam hati Mery merasa minder dengan keadaan yang sedehana, tapi Mery tidak patah semangat. Dari situ Mery berfikir untuk mencari kerja sambil kuliah, zaman sekarang mencari kerja tanpa ada jaringan atau kerabat susah.
Akhirnya sesuai keahlian Mery ikut honor ngajar dengan gaji pertama seratus ribu, Mery syukuri dengan keyakinan, tidak akan mendapat uang besar kalo yang kecil saja tidak disyukuri. Dan Mery menjalani hari-hari dengan riang ngajar  anak TK sambil kuliah.
Di kampus teman-teman Mery selalu mendukung , banyak teman-teman yang nyuruh pekerjaanya karna mery mampu  dan Mery pun bisa menyelesaikan tugas kuliah tanpa biaya. Jika dosen tidak ada, teman yang lain menghabiskan waktu dengan shoping dan nonton, tapi Mery pergi ke kantor untuk membantu pekerjaan dosen.
Dengan bekal pengetahuan dan saran dari dosen, Mery aktif di salah satu organisasi di kampus, dan disana Mery dapat pelajaran dan pengalaman bisa mengajukan beasiswa kemana saja untuk menjutkan sekolah gratis. Bisa mengenal orang-orang yang berpengaruh di daerah tempatnya menimba ilmu. Mery pun lulus dengan predikat memuaskan.
Selesai kuliah semester akhir nya mery melamar ke sekolah SMPN dekat rumahnya dan Mery mendapatkan pekerjaan yang bagus dan bisa menghidupi orangtuanya, karna Mery orang nya terlalu pendiam. Tidak lama ngajar di sekolah itu , ketika rapat diluar Mery menemukan seorang pria yang membuat hati beda dengan laki-laki lain.Â
Sebut saja Namanya Syam Ternyata, Syam pun merasakan hal yang sama kepada Mery, kagetnya Mery baru mengenali Syam tapis yam dengan keberaniannya langsung datang ke Mery untuk mengungkapkan perasaan nya, Mery pun tidak berpikir Panjang langsung menerimanya dengan alasan perasaanya yakin dan berharap Syam jadi imam untuk di rumahtangga nya.
Mereka tidak menjalani hubungan terlalu lama, dan Mery tantang keseriusan Syam itu, dan Syam pun dengan percaya diri siap untuk melamarnya. KeluargaNya dalam hal ini tidak memaksakan. Mery begitu percaya bahwa Syam benar-benar orang baik dan tanggung jawab.Â