Mohon tunggu...
Muzayyinatul Hamidia
Muzayyinatul Hamidia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Semi-idealis. Penulis lepas di beberapa media cetak. Suka menulis opini dan puisi. Berdarah Madura asli, sedang menempuh program Master Pendidikan Bahasa Inggris. Tinggal di kota Malang. Sering berkutat dengan buku dan jus jambu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumeminjam Rindumu

11 Februari 2014   17:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu ini mulai menepi

Seperti embun yang diterpa cahaya mentari

Terkikis, meredup, hangus  kemudian menghilang

Rindu ini seperti mawar mendadak merekah kemudian runtuh seketika

Mengering, helai-perhelai mahkotanya tersapu angin utara

Dan,

Akupun menyadari aku hanya meminjam

Meminjam rindumu

Lalu, kukembalikan ia padamu

Pamekasan, 11 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun