Mohon tunggu...
Sudirta Lasabuda
Sudirta Lasabuda Mohon Tunggu... Freelancer - Wartawan

Dan hanya jika kau peka, maka akan sering kau sadari bahwa saya selalu ada disaat kau, kalian dan mereka serta manusia manusia lainnya sedang merasa tak mengenal saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kadow Unik dari Seorang Sahabat

29 Maret 2017   13:31 Diperbarui: 29 Maret 2017   13:52 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu 08 maret 2017 atau tepat dua hari sebelum pelaksanaan resepsi pernikahan saya dilangsungkan, berentetan pesan singkat masuk. Dari rekan, teman, kawan, sahabat, saudara dan para kolega tak henti - hentinya memberi ucapan selamat. 

Betapa sibuknya hari itu, hingga beberapa pesan belum sempat dibuka, dibaca dan dibalas. Maklumlah, menjelang hari spesial, seorang pengantin baru dituntut siaga mempersiapkan segala sesuatu yang akan dipergunakan di hari H Nanti. Termasuk menyebar luaskan undangan yang belum sempat diantar kepada mereka para kolega yang berdomisili di berbagai wilayah di seantero Endonesya.

Meski penyebaran undangan hanya lewat postingan di Media Sosial fesbuk, sebab berpacu dengan waktu yang menurut target harus selesai di hari itu, maka banyak pesan yang luput dari ingatan belum dapat segera dibaca dan dibalas. 

Waktu yang tinggal dua hari itu, saya manfaatkan untuk menyebar luaskan undangan. Memang Media sosial seperti fesbuk adalah alternatif paling dapat  diandalkan disaat - saat genting dan bisa menjadi cara paling efektif dan praktis untuk berkomunikasi jarak jauh dengan para kolega. Apalagi diwaktu yang mepet seperti itu. Walhasil, respon positif mulai bermunculan di kolom komentar. 

Dari respon yang ada, saya mulai berfikir bahwa bangsal yang telah disiapkan untuk menjemput para tamu undangan itu, mungkin tidak akan muat. Terlebih jika mereka memboyong sanak familinya masing - masing. Bersamaan dengan itu, terlintas di benak bahwa, saya juga harus menyiapkan sebuah meja minimal ukurannya sepadan dengan setengah ukuran lebar dan luas pelaminan. 

Yaaa, paling tidak meja dengan ukuran tersebut perlu disiapkan untuk menyambut kadow dari para undangan. Bagitu fikirku

Ngomong - ngomong soal kadow, Jumat 10 Maret 2017 atau tepat sehari sebelum resepsi dilangsungkan, saya mendapat pemberitahuan pesan dari salah seorang sahabat. Tersebab masih dalam suasana sibuk sesibuk sibuknya sibuk, maka pesan itu baru saya baca kemarin dengan sangat serius dan teliti dalam tempo yang sesingkat - singkatnya.

Isi pesan tersebut, ternyata adalah sebuah kadow. Yaaaa sebuah kadow dalam bentuk tulisan. Ahh,, bangssttt kau saudaraku Moh. Riswan Hulalata. Rupanya kian hari dirimu kian mahir dalam memainkan jari jemarimu di papan tombol keyboard. Terima kasih atas kadow uniknya saudaraku.

Eeittzz,, Saya katakan unik sebab pertama, kadow tersebut tidak seperti kadow pada umumnya yang memiliki sudut, siku, panjang, lebar, berat, warna dan rupa serta jenis. Kedua, kadow tersebut diberikan sebelum hari berlangsungnya resepsi pernikahan saya. Dan Ketiga, kadow di dalam kadow (Kadow untuk dia teruntuk saya).

Tentu saja ini yang pertama dan hal baru dalam catatan sejarah hidup dan kehidupan yang belum pernah saya temui di sekian banyak sahabat - sahabat saya. Untuk itu, Lewat catatan ini, saya ingin bersabda, Terima kasih yang tak terhingga atas kesetiakawananmu sampai saat ini,  walau jarak yang memang tak memungkinkan kita bersua meski hanya sekedar ngopi di teras rumah seperti malam - malam berlalu, kau tetap selalu menjadi sahabat yang luar biasa bagiku.

Terima kasih pula atas doa - doa yang kau telah panjatkan kepada yang empunya jagad untuk sahabatmu ini. Semoga kita semua dapat bertatap muka kembali dengan tak kurang satu apapun dan tetap berada dalam lindungan-Nya. Aminn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun