Mohon tunggu...
Niradhyna Dwi Yanti
Niradhyna Dwi Yanti Mohon Tunggu... -

Rindu pada-Mu Ya Allah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Sia-siakan 'Usia'

29 Juni 2012   06:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:26 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita seringkali menghabiskan modal yang paling bernilai, hanya untuk sesuatu yang sama sekali tidak berarti. Modal manusia yang paling bernilai adalah 'Usia'. Nabi Muhammad Saw bersabda 'Kemuliaan umur dan waktu,lebih bernilai dibandingkan kemuliaan harta'.

Manusia pada hakikatnya adalah pengendara diatas punggung usia. Menempuh perjalanan hidupnya, melewati hari demi hari, menjauhi dunia dan mendekati liang kubur. Ada seorang bijak yang mengutarakan "Aku heran terhadap orang yang menyambut dunia yang sedang pergi meninggalkannya, tetapi malahan berpaling dari akhirat yang sedang berjalan menuju kepadanya"

Terkadang kita heran sendiri dengan sikap kita. kenapa kita dengan mudahnya menangis bila apa yang kita miliki berkurang, sebaliknya tidak pernah menangis bila usia kita berkurang,malah cenderung merayakan dengan semarak mungkin. Inilah satu-satunya kebodohan manusia yang bersifat universal. Merayakan sesuatu kehilangan dengan semarak. Padahal semua orang tau, bahwa yang hilang ini benar-benar tidak akan kembali dan tidak pernah menjadi milik kita lagi.

Ada lagi satu hal yang aneh dalam diri kita. Kita mau berjuang mati-matian mengerahkan seluruh daya upaya dan potensi yang kita punya, bahkan cenderung mengorbankan orang lain untuk sesuatu yang tidak pasti dan menyia-nyiakan sesuatu yang sudah pasti diperoleh. inilah sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh Allah, padahal Allah sudah memberikan yang terbaik bagi hambanya seperti tercantum dalam surah Al-Baqarah : 216 'Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui'.

Bukankah satu-satunya kepastian bagi manusia adalah 'kematian'. sebenarnya kita semua sedang berkarya dalam batas hari-hari yang pendek (dunia) untuk hari-hari yang panjang (akhirat). Lalu mengapa kita selalu cenderung membangun istana duniawi, sedangkan istana akhirat kita abaikan? Sebenarnya apa tujuan kita didunia? Hanya mencari kesenangan dan kebahagian sementara kah?

Mengapa kita biarkan umur kita berlalu begitu saja tanpa melakukan sesuatu yang berarti? Sudahkah kita memberi kebahagian untuk orang-orang terdekat kita seperti orang tua, pasangan, saudara? yang bahkan tanpa kita sadari, sudah sering menyakiti hati mereka untuk sesuatu hal yang ingin kita raih di dunia yaitu 'hawa nafsu'. Apakah sudah sedemikian bodohnya kita, sehingga rela mengorbankan modal yang bernilai untuk sesuatu yang tidak bernilai? Bukankah kita harus mempertanggung jawabkan setiap menit yang berlalu? Sesuai Firman Allah dalam surah al-mukminun:115 "Apakah kamu sekalian mengira, bahwa kami menciptakan kamu sia-sia dan kepada kami kamu dikembalikan?"

Coba renungkan, jangan lagi membuang-buang umur dengan percuma, apalagi bersukacita pada saat umur kita berlalu. "kuburan akan datang ke setiap orang dengan kecepatan 60 menit per jam, tidak peduli sekaya atau sesehat apapun ia sekarang".

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun