This posted copy of my own webblog http://adiakmal.com/2012/11/malaysia-musuh-atau-saudara-serumpun Assalamu alaykum, Gencarnya berita pemerkosaan 3 Polis Diraja Malaysia terhadap seorang TKW Indonesia membangkitkan amarah hampir seantero bangsa ini kepada Malaysia. Ganyang Malaysia, putuskan hubungan bilateral, Maling shit, menjadi hashtag populer dalam masyarakat kita. Entah ini kejadian yang keberapa kali masyarakat Indonesia terusik oleh “tetangga berisik” ini. Sampai saya pun sudah mulai merasa bosan, marah, sedih dengan kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di negeri jiran sana.
Kali ini saya sebagai warga Indonesia berusaha beropini tentang kejadian yang menimpa saudara kita. Indonesia ditinjau dari segi sumber daya alam pastilah lebih kaya dari Malaysia dalam hal apapun. Mereka itu miskin budaya makanya mencuri budaya Indonesia (reog, angklung, dll). Mereka itu miskin wilayah makanya berusaha mencuri pulau-pulau Indonesia (Pulau Sipadan dan Ligitan, Pulau Ambalat). Mereka itu miskin kreasi sampai-sampai lagu rasa sayange pun di curi. Mereka itu miskin tenaga kerja makanya jika TKI dihentikan maka bisa dipastikan lumpuhlah ekonomi bangsa jiran tersebut. Namun dari itu semua harus diakui Malaysia adalah saudara serumpun kita, mereka mayoritas Muslim melayu yang betul-betul mirip dengan Indonesia (bahasa, bentuk tubuh, warna kulit, pakaian, makanan). Jika melihat kartun animasi Upin dan Ipin pun saya jadi teringat suasana kampung di daerah Bulukumba, Sulawesi Selatan yang betul-betul mirip, kecuali dari dialek bahasa dan istilah mungkin, namun dari bentuk rumah panggung, kebiasaan di bulan ramadhan, dan tata krama hampir sama. Saya pun yakin puluhan juta orang Indonesia menyukai film animasi upin-ipin ini, termasuk saya tentunya.
Saya pribadi menolak dengan keras perlakuan tidak semena-mena terhadap warga Indonesia atau siapapun yang jelas bernama manusia, mau itu dilakukan oleh warga Malaysia, Eropa, Amerika maupun Indonesia. Apakah saya tidak marah dengan perlakuan Polis Malaysia? Sangat marah, dan akan teramat marah jika Kepolisian Malaysia tidak menegakkan hukum mereka terhadap perlakuan terhadap TKW kita. Disini yang terpenting fungsi Diplomatis Pemerintah kita mengawal penegakan hukum 20 tahun penjara dan cambuk 15 kali.
Di sini saya berharap dan sangat berharap kepiawaian, keberanian dan kelaki-lakian seorang Bapak Yudhoyono yang terhormat untuk menjaga martabat bangsa kita agar tidak semakin terpuruk di mata Malaysia. Serta saya pun menghimbau kepada seluruh saudaraku sebangsa dan setanah air, janganlah kita memperlakukan saudara kita semena-mena seperti hewan yang seenaknya di rampok, diperkosa, di bunuh dan kemudian ditayangkan media, dan itupun dilihat oleh seluruh masyarakat dunia sehingga ketakutan saya mereka bergumam” Indonesian easily killed, raped, etc, Naudzubillah Mindzalik… Intinya Siapa lagi yang akan memanusiakan manusia Indonesia jika tidak dimulai dari Warga Indonesia yang memanusiakan saudaranya
Kesimpulan : ketika hukum tidak mereka tegakkan, jangan takut untuk memutuskan hubungan diplomatik, dan jangan setengah hati, jangan sampai ketika berselang waktu permasalahan ini kemudian kita lupakan dan baru kemudian kambuh ketika ada permasalahan baru muncul.
Semoga opini saya yang begitu dangkal akan keilmuannya ataupun kurang bijak di mata saudara-saudara ku sekalian bisa menjadi masukan berharga untuk kita kedepannya. Indonesia maju bermartabat… Indonesia itu bangsa terhormat… Indonesia kucintai dengan segala kekurangannya Karena Indonesia adalah Tempatku berpijak Tempatku Makan dan Tempatku Berkarya, Merdeka….!!!! Salam hormat Dhymalk dhykTa my own Webblog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H