Mohon tunggu...
HUMAS SMP MUHAMMADIYAH 7
HUMAS SMP MUHAMMADIYAH 7 Mohon Tunggu... Lainnya - Informasi digital smp muhammadiyah 7

informasi dan update

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Komunitas Belajar bersama Universitas Negeri Malang dan Yayasan Islam Kelantan-Mahaad Sains Tok Guru Malaysia

24 November 2021   22:22 Diperbarui: 25 November 2021   18:40 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Difasilitasi oleh Universitas Negeri Malang melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk from learn, unlearn to relearn through lesson study upaya membangun komunitas pembelajaran guru yang kolaboratif, SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dibawah naungan Majelis Pendidikan Dasar Menengah Muhammadiyah kota Surakarta dan Mahaad Sains Tok Guru (MSTG) yang berada di bawah Yayasan Islam Kelantan (YIK) menggelar kegiatan refleksi pembelajaran bersama. Kegiatan refleksi yang digelar dua hari ini (19/20) dilakukan hybrid learning antara Kelantan dan Surakarta. 

Tim pengabdian dari Universitas Negeir Malang dan guru SMP Muhammadiyah 7 melakukan kegiatan secara luring di ruang meeting. Sedangkan dari Yayasan Islam Kelantan dan Mahaad Sains Tok Guru selaku sekolah representatif melakukannya secara daring. Kegiatan ini merupakan rangkaian panjang dari kegiatan sebelumnya yaitu planning dan mendesain pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran baik secara daring dan luring. 

Dari masing-masing sekolah  mencoba merefleksikan sekaligus mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilalui. Kegiatan ini merupakan upaya bersama dalam mencari lesson learned pada setiap aktivitas pembelajaran sekaligus membangun upaya kolaboratif melalui komunitas belajar antara SMP Muhammadiyah 7, Mahaad Sains Tok Guru dan Universitas Negeri Malang selaku host kegiatan ini.

whatsapp-image-2021-11-25-at-18-39-01-619f7625733c43627a1b2e82.jpeg
whatsapp-image-2021-11-25-at-18-39-01-619f7625733c43627a1b2e82.jpeg
Video Pelaksanaan Pengabdian Universitas Negeri Malang

Dari SMP Muhammadiyah  7 Surakarta, presentator pembelajaran diwakili oleh Vivin Retno Guntari, S.Pd yang juga guru Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan dari Mahad Sains Tok Guru diwakili oleh Dedek Febrian, M.A. selaku Guru MSTG. Secara garis besar keduanya memaparkan kegiatan pembelajaran berbasis lesson study dengan di analisis menggunakan SWOT (Strength, weaknees, opportunity, threat) setelah sebelumnya menjelaskan tentang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) baik di SMP maupun MSTG sebelum pandemi, ketika pandemi dan ketika kasus pandemi ini terus menurun. Pasca analisis, mereka memaparkan tentang lesson learned ketika desain pembelajaran (plan) -- pelaksanaan pembelajaran (do) dan refleksi pembelajaran (refleksi) dilakukan secara bersama.

Luhung selaku ketua tim pengabdian UM menuturkan bahwasanya filosofi two heads are better than one (dua kepala lebih baik dari satu kepala) dalam kegiatan pembelajaran harus dilakukan. Selama ini guru  seringkali membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan desain pembelajaran hanya dibuat sendiri tanpa melibatkan masukan dari teman sejawat, bahkan yang lebih parah pembuatan RPP seringkali hanya dilakukan copy paste cut edit dengan yang RPP sebelumya atau mengambil dari teman sejawat yang siap. 

Upaya ini bisa dimulai dan diminimalisir dari kegiatan planning (perencaan) dan desain pembelajaran yang bisa dilakukan secara bersama. Kebersamaan ini perlu dengan mengedepankan aspek dialogis bukan monologis. Selain itu sekolah juga harus terus berbenah dan terus menuju upaya berkemajuan. Lesson Study for Learning Community dapat menjadi alternatif cara pembenahan tersebut. Guru juga haru merubah model dan metode pembelajaran yang lebih kekinian sesuai kebutuhan era disrupsi ini dengan meninggalkan secara perlahan cara lama yang membosankan.

Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, Bambang Condro Haryadi, S.Pd menambahkan, ia menyambut baik kegiatan pengabdian yang dilakukan dosen UM dengan berjejaring dengan YIK dan MSTG. Hal ini merupakan salah satu modal sosial yang relevan di antara Indonesia-Malaysia. Komunitas Belajar yang telah dibentuk pada kegiatan ini semoga tidak hanya bisa dilakukan secara daring, namun suatu saat bilamana pandemi usai bisa dilakukan secara luring di kedua belah pihak. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 300 peserta baik secara daring maupun luring dengan ditutup dengan pembentukan komunitas belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun