Mohon tunggu...
Dhya Salsabila
Dhya Salsabila Mohon Tunggu... Penulis - Mahsiswi

Orangnya ngangenin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Pendidikan Akhlak di Keluarga

26 Desember 2019   15:11 Diperbarui: 26 Desember 2019   15:18 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
caradirga.blogspot.com

Setiap pagi ibu membangunkan untuk shalat subuh, kemudian mandi, dan menyiapkan bekal untuk dibawa ke sekolah. Setiap pulang sekolah ibu atau ayah menanyakan apa saja yang saya lakukan disekolah, belajar tentang apa, dan mengulang kembali pelajaran yang diberikan oleh guru, dan mengerjakan PR jika ada.

Tak hanya itu, orang tua saya mengajarkan doa -- doa, shalat wajib dan shalat sunnah. Sejak saya TK saya sudah diajarkan puasa, selain puasa wajib ibu juga mengajarkan puasa sunnah. Jadi ketika pertama kali puasa saya banyak bertanya kepada ibu  kenapa kita harus berpuasa, kenapa kita tidak boleh makan dan minum. Ibu menjawab dengan tersenyum kemudian menjelaskan dengan baik kenapa kita harus berpuasa. 

Ibu mengatakan kita harus jujur dan tidak boleh mengambil kesempatan makan atau minum jika tidak ada orang karena Allah Swt., akan mengawasi dan melihat perbuatan kita.

Orang tua saya selalu memberi perhatian, kasih sayang  yang tak pernah kurang. Setiap saya berhasil mendapatkan peringkat di kelas atau prestasi lainnya orang tua saya selalu memberikan penghargaan dengan mengajak saya jalan-jalan ke tempat wisata, atau membelikan barang yang bermanfaat.

Setelah menyelesaikan SD, saya mendapatkan hasil yang menurut saya sangat baik dan melanjutkan SMP dengan jalur undangan. Di sanalah saya melihat bahwa orang tua saya bangga telah mendidik saya dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan. 

Orang tua saya berpesan, bahwa kita tidak boleh sombong atas hasil yang telah kita dapatkan, atau apa yang kita punya, karena itu hanya titipan dan penghargaan atas usaha yang telah kita lakukan.

Setelah menyelesaikan SMP saya melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, yaitu SMA. Disinilah banyak dampak positif dan negative yang harus saya hadapi. 

Pergaulan, pengaruh lingkungan dan teman harus saya pilah agar tidak terjerumus ke hal -- hal yang tidak baik. Orang tua berperan sangat penting dalam mengarahkan kedalam lingkungan dan pertemanan yang baik. Kebiasaan -- kebiasaan saya sejak TK sampai SMA tidak banyak yang berubah ketika hendak sekolah, yaitu bersalaman dengan orang tua, meminta restu agar sekolah berjalan dengan lancar dan tidak lupa membawa bekal.

Hingga kini saya sudah memasuki dunia perkuliahan, yang mengharuskan saya jauh dari orang tua. Belajar mandiri, memenejemen waktu dan uang dengan baik. Memilah lingkungan dan teman yang menurut saya mengarahkan ke hal -- hal yang baik, benar dan bermanfaat.
Itulah cerita tentang pendidikan akhlak di keluarga saya, semoga dapat di ambil hikmahnya dan diambil contoh  - contoh yang baik.

Terimakasih :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun