Mohon tunggu...
Dhyane Permata Widodo
Dhyane Permata Widodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang

Travelling & Study

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Keluarga di Era Digital

29 November 2023   11:33 Diperbarui: 29 November 2023   11:33 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era digital, komunikasi di dalam keluarga telah mengalami perubahan seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi seperti smartphone. Tak disadari secara langsung, penggunaan smartphone dapat berdampak pada komunikasi atau interaksi antar keluarga semakin rendah atau jarang.  Interaksi antar anggota keluarga ini dipengaruhi oleh media sosial, pesan online, dan panggilan melalui video yang memudahkan komunikasi jarak jauh. Tetapi dengan kemudahan tersebut, memunculkan sebuah tantangan atau hambatan baru bagi komunikasi di dalam keluarga. 

Kecanduan menggunakan smartphone merupakan hambatan utama dalam menjaga keharmonisan komunikasi dalam keluarga. Kurangnya waktu untuk berkumpul dengan keluarga serta sulitnya memahami perasaan satu sama lain juga termasuk dampak yang disebabkan oleh penggunaan smartphone berlebih. Adanya teknologi yang canggih juga dapat menjadikan seseorang menjadi lebih introvert, karena semua kegiatan serta komunikasi dapat dilakukan dalam satu alat. 

Komunikasi keluarga yang terjadi pada keluarga yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi di era digital mengakibatkan perubahan cara berkomunikasi antara anak dan orang tua yang semakin jauh atau renggang. Pada saat ini, banyak orang tua membiarkan anaknya menggunakan media online sejak kecil dengan alasan agar tidak jenuh saat sedang di perjalanan. Kebiasaan seperti ini berlanjut ketika anak mereka sudah kecanduan gadgetnya, saat di rumah pun anak meminta untuk bermain gadget secara terus menerus. Akhirnya para orang tua secara tidak sadar, memberikan gadget kepada anaknya. 

Makan dan berkumpul bersama keluarga di ruang keluarga, meskipun terlihat sederhana dapat menciptakan momen yang berharga. Dengan berkumpul antar keluarga mereka juga dapat merasakan interaksi langsung secara alami dari sentuhan fisik serta emosional. Karena, secanggih apapun teknologi seperti mengekspresikan diri melalui emoji dan video call tidak akan dapat menggantikan rasa bertemu dan komunikasi secara langsung. 

Dengan demikian, makan bersama serta berkumpul di ruang keluarga bukan menjadi momen yang ditunggu - tunggu untuk berkomunikasi dan bertukar cerita bersama keluarga, karena meskipun berkumpul bersama, mereka pasti sibuk dengan dirinya sendiri dan apa yang digenggamannya. Ketika di rumah, terkadang anak juga lebih sering menghabiskan waktu di kamar sambil bermain smartphone sama seperti apa yang orang tua mereka lakukan saat ini. Karena itulah, orang tua juga tidak dapat memantau apa yang anak lakukan di smartphone mereka secara berkala. 

Pada saat, orang tua memberikan dan membebaskan anaknya untuk bermain smartphone, mereka berpikir bahwa mereka tidak lagi disibukkan dengan keluh kesah anak. Tetapi secara tidak langsung, hal ini membuat hubungan antara orang tua dan anak semakin jauh, karena anak akan mencari kesenangan dengan game online, curhat melalui media online seperti instagram, twitter dan whatsApp. Adanya teknologi seperti smartphone yang dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi jarak jauh tidak selamanya dapat memberikan rasa emosional yang sama ketika berkomunikasi secara langsung. 

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Dalam pembahasan ini, peran orang tua juga sangat penting dalam memberikan contoh yang positif serta memberikan bimbingan kepada anak - anaknya dalam menghadapi era digital saat ini. Orang tua memiliki tanggung jawab atas pembentukan sikap dan perilaku anak, serta sebagai orang tua harus memiliki kontrol dalam mengawasi informasi yang diterima anak dalam penggunaan smartphone. Orang tua juga harus mampu menjelaskan tentang informasi yang diterima anak melalui ucapan atau tindakan seperti penggunaan teknologi, bermedia digital dengan bijak, serta mendukung anak dalam kegiatan secara aktif yang tidak melibatkan teknologi. 

Selain itu, orang tua juga harus bijak dalam membuat aturan pola komunikasi keluarga. Tugas orang tua dalam hal ini adalah membuat aturan yang baik terkait penggunaan teknologi seperti smartphone, ipad, dan laptop, seperti adanya batasan waktu penggunaan, batasan konten yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, serta pemantauan yang aktif terhadap apa yang sedang dilakukan anggota keluarga dengan memanfaatkan teknologi. Yang kedua, mengatur waktu bersama untuk berbagi cerita untuk menjaga interaksi langsung dan kebersamaan antar keluarga tanpa gangguan teknologi. Yang terakhir adalah saling memprioritaskan, sesama anggota keluarga dari orang tua maupun anak, harus memprioritaskan keluarga terlebih dahulu daripada yang lain guna menjaga perasaan satu sama lain dan saling menghargai. 

Komunikasi dalam keluarga merupakan hal yang harus dijaga, sehingga semua anggota keluarga merasakan ikatan yang dalam serta rasa saling membutuhkan. Dalam sebuah keluarga ketika saling berkumpul, pasti membicarakan tentang hal - hal yang sedang terjadi pada setiap anggota keluarganya, sehingga komunikasi yang terjalin dapat memberikan hal positif kepada anggota keluarga yang lainnya. Semua anggota keluarga harus mampu berempati satu sama lain dan saling terbuka. Dengan demikian, adanya perbedaan generasi antara orang tua dan anak, diharapkan dapat memahami satu sama lain dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik ini lah dapat menciptakan suasana keluarga yang harmonis. 

Jadi, komunikasi keluarga di era digital memerlukan keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan interaksi langsung secara tatap muka. Kesadaran terkait dampak penggunaan teknologi, peran aktif orang tua, serta peraturan penggunaan teknologi menjadi kunci utama dalam menjaga hubungan yang sehat dan harmonis antara anggota keluarga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun