Tren fesyen berkelanjutan telah menjadi sorotan utama dalam industri mode global. Kesadaran akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh produksi pakaian massal, termasuk polusi, limbah tekstil, dan penggunaan sumber daya yang berlebihan, telah mendorong banyak konsumen dan merek untuk beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan oleh merek pakaian H&M.
H&M merupakan jaringan global yang terdiri dari berbagai merek dan bisnis. H&M memberikan kesempatan kepada pelanggan di seluruh dunia untuk mengekspresikan diri mereka melalui fesyen dan desain secara berkelanjutan. H&M Group telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya mencapai tujuan keberlanjutan dan iklim, sejalan dengan visi mereka untuk menciptakan industri fesyen yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks dunia yang penuh ketidakpastian akibat tantangan geopolitik dan makroekonomi, H&M tetap berfokus pada inovasi dan pertumbuhan yang menguntungkan. Ini terlihat dari berbagai langkah yang mereka ambil untuk meningkatkan model bisnis mereka, yang tidak hanya bertujuan untuk profitabilitas tetapi juga untuk mengurangi dampak lingkungan.
Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah peningkatan penggunaan bahan daur ulang dan sumber berkelanjutan dalam koleksi mereka, mencapai 85% pada tahun 2023. H&M menetapkan target ambisius untuk mencapai 100% pada tahun 2030, yang mencerminkan komitmen mereka terhadap sirkularitas dalam produksi. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jejak iklim tetapi juga menciptakan peluang bisnis jangka panjang melalui kemitraan strategis dan model bisnis sirkular.
H&M juga berinvestasi dalam proyek-proyek yang berkontribusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di seluruh rantai nilai mereka. Dengan berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 22% pada tahun 2023, mereka semakin mendekati target berbasis sains untuk mengurangi 56% emisi pada tahun 2030, yang merupakan salah satu yang paling ambisius di industri fesyen.
H&M Group menunjukkan kinerja yang positif dalam beberapa aspek penting yang berkaitan dengan keberlanjutan, kepemimpinan, dan pertumbuhan penjualan. Berdasarkan data yang tersedia dari H&M Annual and Sustainbility Report 2023, ada beberapa isu keberlanjutan dan inklusivitas seperti:
- Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
H&M berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca dalam kategori scope 3 sebesar 22% berdasarkan target berbasis sains, dengan 2019 sebagai baseline. Ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mengatasi perubahan iklim dan mengurangi dampak lingkungan dari operasi mereka. Pengurangan ini merupakan langkah signifikan menuju keberlanjutan, mengindikasikan bahwa H&M tidak hanya berfokus pada profitabilitas tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.
- Kepemimpinan Gender
Data menunjukkan bahwa 64% posisi kepemimpinan dalam operasi H&M dipegang oleh perempuan. Hal ini menunjukkan upaya H&M untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung kesetaraan gender. Kepemimpinan yang beragam dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam perusahaan, serta mencerminkan nilai-nilai sosial yang penting bagi banyak konsumen saat ini.
- Inisiatif Keberlanjutan dalam Material
H&M telah berhasil mencapai 85% penggunaan bahan daur ulang atau yang bersumber secara berkelanjutan dalam produk komersial mereka, termasuk 25% yang merupakan bahan daur ulang. Angka ini menegaskan komitmen H&M untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam proses produksi dan produk mereka, memberikan konsumen pilihan yang lebih ramah lingkungan.
