Mohon tunggu...
Diodhora Revelina
Diodhora Revelina Mohon Tunggu... -

I'm just an ordinary people who likes to observe and take the positive thing from our society.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hegemoni Amerika Menuju Pax Americana

15 April 2014   22:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara adidaya seperti Amerika tak jarang pernah melakukan pelanggaran prinsip kedaulatan suatu negarayang pada pokoknya merupakan upaya Amerika untuk menunjukkan kekuatannya, dan selanjutnya menunjukkan hegemoninya, khususnya di Timur Tengah, dan pada akhirnya akan mewujudkan Pax Americana. Ternyata pelanggaran tersebut tidak hanya dilakukan terhadap Irak tetapi terhadap Negara-negara lain seperti Libya, Lebanon, Suriah dan Palestina. Sedangkan Negara Arab kerajaan seperti, Arab Saudi, Yordania, Qatar, Oman, dan Bahrain mendapatkan perlakuan yang berbeda dari Negara Arab yang telah disebutkan.

Apakah yang dimaksud dengan Hegemoni atau Hegemon?, dari segi bahasa Hegemony adalah kata sifat sedangkan Hegemon adalah kata benda, keduanya mengandung maksud seperti yang didefinisikan oleh Dean Minix: “Hegemon is a regional or world economic and / or political-military power that seeks to impose the existing world order on others for the sake of its own stability”. Dengan kata lain Negara Hegemon ialah negara yang mempunyai kekuatan ekonomi, politik, dan atau militer sehingga merasa berkuasa untuk menetapkan peraturan-peraturan tatanan dunia kepada Negara-negara lain di suatu wilayah atau di seluruh dunia demi untuk kepentingan stabilitasnya sendiri. Sejauh ini hanya ada dua negara yang pernah dan sedang menjadi Hegemon ialah Inggris sebelum Perang Dunia I dan Amerika setelah Peran Dunia II dibeberapa wilayah tertentu dan diseluruh dunia setelah perang dingin.

Selanjutnya menurut Minix: “the hegemonic power must be committed ideologically to the legitimacy of the liberal world order and must be willing to make sacrifices in order to maintain the order”. Negara hegemon diibaratkan sebagai polisi dunia yang berkewajiban menjaga agar semua Negara mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

Tetapi jika negara hegemon bukan menjaga stabilitas tetapi justru berbuat sekehendak hatinya dengan menyalahgunakan kekuatan yang telah dimiliki maka akan menimbulkan ketidakstabilan system yang mungkin berupa konflik atau perang, karena munculnya kekuatan lain yang melawan.

Untuk itu negara hegemon harus memenuhi beberapa persyaratan untuk mempertahankan hegemoni-nya dan mempertahankan stabilitas dunia misalnya jika ia sebagai hegemon di bidang okonomi maka harus dapat menjaga agar dunia tetap terbuka, tetapi dalam waktu bersamaan juga harus menerima sifat proteksionisme beberapa negara. Pada intinya negara hegemoni itu secara ekonomi harus juga dapat menjaga agar sistem ekonomi berjalan lancer, dan apabila tidak ia harus bersedia menjadi stabilisatornya.

Dengan melihat persyaratannya tersebut maka dapat dikatakan bahwa sebenarnya Amerika bukan negara hegemon secara ekonomi mengingat ada kekuatan lain yaitu Uni Eropa, dan Jepang yang mempunyai surplus perdagangan Amerika sebesar US$ 300 milyar. Sedangkan secara militer meskipun Amerika dianggap sebagai negara yang mempunyai kemampuan militer yang tinggi tetapi masih bergantung negara lain seperti Inggris, Jerman, Prancis, Kuwait, dan lain-lain untuk menyerang Irak dalam perang teluk 1991.

Jadi sifat hegemoni Amerika hanya dalam bidang budaya sehingga menyebabkan ia menikmati Pax Americana atau Americanization of global culture seperti konsep-konsep ekonomi yang cenderung kapitalis (liberalisasi), konsep politik (demokratisasi) hingga konsep sosial (feminisme). Amerika menginginkan agar semua Negara mengikuti konsepnya ini, negara yang tidak bersedia menerima akan dianggap membahayakan kepentingannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun