Mohon tunggu...
Diodhora Revelina
Diodhora Revelina Mohon Tunggu... -

I'm just an ordinary people who likes to observe and take the positive thing from our society.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dominasi Amerika di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

1 April 2014   16:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan negara yang bernama Amerika memang tidak ada ujungnya, terutama jika menyangkut soal kebijakan luar negerinyayang berstandar ganda dan entah mengapa kelihatan sekali Amerika ingin selalu terlibat dalam berbagai masalah internasional selama menguntungkan bagi negaranya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk mencoba menelisik keanggotaan Amerika di PBB dengan pertanyaan “ Mengapa Amerika memiliki kekuatan sangat besar/dominan di PBB? ”

1.Sebagai penyumbang dana terbesar.

Amerika adalah penyumbang dana terbesar dari PBB sebesar 25%. Sementara negara-negara berkembang rata-rata hanya 0,01%. Padahal PBB tidak punya sumber dana lain selain sumbangan dari negara-negara anggota. Besarnya sumbangan ini ikut andil dalam menyusun persepsi Amerika sebagai negara besar yang dominan di PBB.

2.Dengan hak Veto yang dimilikinya Amerika bisa memveto keputusan Dewan Keamanan apa saja yang merugikan kepentingannya.

Misal apabila dalam kasus pelanggaran Amerika terhadap Irak, disikapi PBB denganmenjatuhkan sanksi kepadanya, ini sama saja hal yang mustahil. Amerika jelas akan memvetonya, rencana resolusi tentang sanksi tidak akan menjadi keputusan resolusi Dewan Keamanan.

Seberapa banyakpun negara anggota PBB setuju agar Amerika diberi sanksi, resolusi sanksi Dewan Keamanan sampai kapan[un tidak akan terwujud di PBB. Kalaupun terwujud sanksi apa yang sekiranya mampu menundukkan Amerika untuk mematuhi sanksi itu? Sanksi ekonomi? Saya kira tak masalah bagi Amerika sebagai negara besar, justru akan sangat merugikan banyak negara termasuk negara-negara ASEAN, dimana Amerika menjadi partner dagang ASEAN terbesar ke-2 setelah Jepang.

3.Sebagai Negara Adikuasa.

Berakhirnya Perang Dingin dengan Amerika sebagai pemenangnya, menjadikan Amerika sebagai satu-satunya kekuatan yang paling dominan di dunia, bahkan yang disebuut sebagai polisi dunia. Kedudukan ini jelas memberi peluang kepada Amerika untuk bertindak sesuai kepentingannya.

Dapat kita lihat apa yang dilakukan Amerika pasca penyerangan ke Irak. Irak setelah berhasil dilumpuhkan, Amerika telah menyusun rencana rekonstruksi Irak sendiri, tanpa Dewan Keamanan. Ada pemutar balikan peran dan fungsi . PBB seharusnya menjalankan peran dominan didalam menangani rekonstruksi Irak pasa invasi dan Amerika sebagai anggota PBB mestinya menjalankan tugas dan fungsinya atas dasar rekomendasi Dewan Keamanan.

Keadaannya menjadi terbalik, Amerikalah yang menentukan fungsi dan peran PBB didalam rekonstruksi Irak pasca invasi. Dinyatakan bahwa PBB hanya boleh menangani persoalan-persoalan kemanusiaan saja, sementara persoalan-persoalan politik yang menangani adalah Amerika. PBB tidak bisa berbuat apa-apa, PBB sangat lemah dan gagal berperan sebagai juru damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun