Yang dimaksud perilaku individu dalam organisasi ialah salah satu wujud interaksi antara satu orang dengan karakteristik dalam organisasi. Masing- masing individu di suatu organisasi pastinya akan berprilaku berbeda satu dengan yang lainnya, perilaku tersebut bergantung oleh masing- masing karakteristik masing- masing individu tersebut.
Karakteristik seseorang individu disini dapat di kategorikan dengan terdapatnya perbandingan usia, tipe kelamin, karakter, keahlian ataupun skill, anggapan ataupun pemikiran seorang, serta perilaku (attitude).
Masing- masing manusia sendiri mempunyai perbandingan berdasar sikap karena sejak lahir masing- masing orang mempunyai perbandingan satu sama lain serta manusia sendiri pula mempunyai kebutuhan mendasar yang berbeda pula satu sama lain perbandingan kebutuhan ini yang membuat seseorang berperan menggapai tujuannya atau hanya perihal yang dia inginkan serta perihal itu mempengaruhi bagaimana seseorang bertindak
Perilaku orang dalam organisasi dipengaruhi oleh sangat sedikit 2 perihal, antara lain effort (usaha) serta ability (keahlian).
Usaha (effort) masing- masing orang dapat diwujudkan dalam wujud motivasi. Dimana motivasi bisa mendesak seorang untuk lebih giat dalam mengejar impiannya serta suatu yang diinginkannya.
Sedangkan kemampuan (ability) seseorang individu bisa diwujudkan berbentuk kompeten. Dimana seseorang individu yang mempunyai kompeten, kemampuan ataupun pengetahuan dapat didapatkan lewat pelatihan apalagi terdapat juga orang yang memiliki itu semua semenjak dia lahir.
Perilaku Kelompok
Pada umumnya seperti yang kita tahu kelompok merupakan kumpulan 2 individu ataupun lebih yang berhubungan serta saling tergantung, bergabung guna menggapai target tertentu. Tetapi, perilaku kelompok disini merupakan segala aktivitas yang dilakukan oleh satu ataupun lebih pribadi yang silih berhubungan serta mempunyai pengaruh satu sama lain guna menggapai tujuan bersama.
Terdapat beberapa teori di dalam pembuatan suatu kelompok yang bisa dikemukakan berkaitan dengan pembuatan kelompok, diantaranya ialah:
- Teori keakraban, dimana teori yang sangat mendasar serta memaparkan tentang terdapatnya afiliasi diantara orang- orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain diakibatkan terdapatnya keakraban serta kecocokan satu sama lain.
- Teori interaksi, Teori ini berspekulasi jika pembuatan kelompok bersumber pada aktivitas- aktivitas, interaksi- interaksi, sentiment- sentimen( perasaan serta emosi). Dan seluruhnya silih berhubungan. Misalnya, Semakin banyak kegiatan seorang dilakukan dengan orang lain, semakin beragam interaksi- interaksinya serta semaki kokoh tumbuhnya sentiment- sentimen diantara mereka.
- Teori penyeimbang, Teori ini melaporkan jika seorang tertarik pada yang lain merupakan didasarkan atas kesamaan perilaku didalam menjawab suatu tujuan.
- Teori pertukaran, Teori ini terdapat kesamaan gunanya dengan teori motivasi dalam bekerja.
- Teori keakraban, teori interaksi, serta teori penyeimbang memainkan peranan dalam teori ini.
Manusia selaku individu memunyai sifat, temperamen, watak serta karakter yang berbeda- beda. Apabila orang tersebut masuk jadi anggota sesuatu kelompok, maka watak, sifat, temperamen serta kepribadiannya akan turut dibawa masuk ke dalam kelompok. Dalam perihal demikian maka akan tercipta sikap yang pada mulanya berorientasi kepada sikap individu wajib lalu ditunjukan serta dikendalikan ke arah sikap yang berorientasi kelompok. Perihal ini berarti sikap orang wajib ditunjukan mengarah kepentingan organisasi guna menggapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan berikutnya sikap kelompok tumbuh menjadi sikap organisasi.
Pemahaman tentang perilaku dalam organisasi ini sangat penting untuk setiap mereka yang terlibat di dalam lingkup kerja perusahaan. Sehingga, perusahaan dapat bergerak secara efektif dan efisien.