Masuknya globalisasi ke Indonesia ternyata mampu meyakinkan masyarakatnya bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Dampaknya, liberalisme yang dibawa oleh globalisasi memengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif. Misalnya gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan lain-lain. Paparan liberalisme tersebut apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari liberalis :
- Adanya beberapa kewajiban dan hak yang bersifat mutlak dan tidak bisa dilanggar oleh kekuasaan apapun.
- Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual yang meliputi kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan pers.
- Pemerintah hanya dapat mengatur sebagian kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat dapat belajar banyak membuat keputusan dalam kehidupan masing-masing.
- Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk, sehingga dalam paham ini tidak boleh adanya perbudakan.
- Negara dikatakan sejahtera apabila semua masyarakat atau sebagian besar masyarakatnya merasa berbahagia.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa paham liberalisme ini juga sangat bertentangan dengan Ideologi Pancasila karena di Indonesia memiliki undang-undang, norma dan aturan yang mengatur setiap kehidupan individu dalam bermasyarakat dan bernegara.Â
Baca Juga: Berita Hoaks, Ancaman Baru Integrasi Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H