Mohon tunggu...
dhodik bimo
dhodik bimo Mohon Tunggu... Pns -

Menapak jalan baru dengan sebuah optimisme

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Boikot Produk Israel

8 Maret 2016   12:05 Diperbarui: 8 Maret 2016   12:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Palestina"]Gambar: Filestin.wordpress.com

"Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Seluruh negara menyatakan kembali komitmen untuk melindungi al-Quds al-Sharif, antara lain dengan bantuan finansial bagi al-Quds," kata Jokowi dalam jumpa pers usai penutupan KTT LB OKI di JCC, Senayan, Jakarta (www.detik.com). 

Sebuah pernyataan yang sangat berani dari seorang Presiden Republik Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, dan rakyat Indonesia tipe warga negara yang cinta damai. Beda dengan penduduk di wilayah Timur Tengah yang mungkin mudah sekali meletup-letup emosinya, penduduk Indonesia cenderung tertata emosinya. Sehingga penduduk di Timur Tengah mudah sekali terbawa emosinya ketika berbicara mengenai Israel dan Palestina.

Penduduk Indonesia terkenal dengan pembawaan yang cenderung berhati-hati jika harus mengkritisi kebijakan negara lain. Tidak sedikit warga negara Indonesia kecewa dengan cara Israel menganeksasi Palestina, karena disana terjadi penjajahan hak asasi manusia yang ditindas. Tetapi cara mengemukakan cenderung diplomatis dan hati-hati. 

Seorang Jokowi kali ini sebagai Presiden Republik Indonesia mengemukakan pendapatnya dengan jelas dan terang-terangan untuk memboikot produk-produk Israel, mungkin secara diplomatis pernyataan Jokowi tidak populis, tetapi secara hakikat kemanusian sangat menyentuh. Presiden-presiden sebelumnya cenderung sangat hati-hati dalam menilai konflik Israel Palestina ini.

Jokowi secara nyata berusaha mengungkapan kegundah gulanaan hatinya, negara-negara di Timur Tengah sangat mengapresisasi terhadap pernyataan Jokowi. Sebagai Negara Islam terbesar di dunia, andil Indonesia dalam percaturan politik di Jazirah Arab sangat penting. Sudah cukup lama Israel menjajah Palestina, kira-kira sejak tahun 1967. Banyak alasan yang dibuat Israel untuk merebut tanah Palestina. 

Mulai faktor politik, sejarah, dan keyakinan sehingga serang-menyerang antar kedua negara seakan-akan tidak pernah berhenti. Faksi-faksi di kedua negara pun sulit untuk diakurkan. Membahas sebab musabab perselisihan kedua negara ini, akan memakan waktu lama dan panjang.

Sekarang yang harus kita sadari adalah keberanian Jokowi menantang Israel. Memang kelihatannya sekarang tidak ada dampak yang berarti, tetapi waktu-waktu ke depan pasti akan berdampak. Meskipun secara kasat mata tidak terlihat. Sebab kita ketahui hubungan Israel dengan Yahudi bagaikan sekeping mata uang logam. Mereka sangat menguasai media, perusahaan-perusahan multi nasional dll. 

Pernyataan Jokowi kita yakin tidak asal cuap-cuap saja, tetapi pasti ada alasan fundamental, sampai pernyataan tersebut terlontar di forum yang cukup besar. Pernyataan tersebut yang pasti, Jokowi ingin menunjukkan pada dunia internasional tentang empati dan keberpihakan rakyat Indonesia terhadap nasib rakyat Palestina. Kemerdekaan Palestina tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Semoga pernyataan Jokowi memicu solidaritas dunia, semua golongan tidak hanya muslim tetapi juga non muslim, yang terjadi di Palestina sekarang ini bukan peprangan keyakinan lagi, tetapi disana telah terjadi penjajahan kemanusian. Seluruh rakyat di dunia harus mengutuk kejadian tersebut. Semua negara harus bersatu padu mengingatkan Israel. Kedamaian abadi antara kedua negara bukan hal yang mustahil.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun