Mohon tunggu...
dhodik bimo
dhodik bimo Mohon Tunggu... Pns -

Menapak jalan baru dengan sebuah optimisme

Selanjutnya

Tutup

Money

Blok Masela, Keputusan yang Ditunggu-tunggu

2 Februari 2016   11:57 Diperbarui: 18 Maret 2016   14:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[capton caption="Gambar : www.m.inilah.com dan www.poskotanews.com"][/caption]Ketegasan Presiden sedang di uji mengenai keputusan blok Masela khususnya dalam penempatan kilangnya. Ada 2 (dua) opsi,  pertama, membangun kilang terapung gas alam cair (Floating LNG Plant). Kedua, membangun kilang gas alam cair di darat (on shore LNG Plant) dan mengalirkannya dengan menggunakan pipa. Kedua pilihan ini memang sangat dilematis keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Tinggal bagaimana kita menempatkan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.

Presiden mengatakan "Amanat konstitusi kita yang menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa bumi dan air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,"(www.vivanews.com). Jelas sekali maksud pernyataan presiden tersebut, yaitu pembangunan atau pengelolaan sumberdaya harus mengutamakan kepentingan rakyat bukan kelompok atau personal.

Produksi dari lapangan Blok Masela ini diperkirakan 4,5 juta ton per tahun LNG dan 130.000 barel per hari kondensat. Semua pihak yang berhubungan dengan nilai ekonomi blok ini pasti akan tergiur. Bahkan karena nilai ekonominya yang tinggi tersebut, tidak menutup kemungkinan pihak-pihak luar akan menggunakan jaringannya di pemerintahan untuk meyakinkan siapa dan bagaimana tata cara mengelola blok tersebut.

Perdebatan ini terlihat begitu serunya di internal pemerintah hanya untuk sekedar penempatan kilang. Kita harus berani mengeksplorasi lebih jauh, adakah hal yang lebih penting kalau hanya sekedar permasalahan kilang, mungkin ada isu lain yang lebih substantif dan penting yang belum kita sadari. Kilang penting, tetapi jangan sampai perhatian kita hanya tercurah pada masalah tersebut.

Kita masih ingat Blok Mahakam sebagai salah satu Blok dengan potensi gas yang cukup tinggi, tetapi hal sebaliknya terjadi di wilayah Balikpapan dan Kalimantan Timur, listrik di wilayah tersebut selalu "byar pet" atau mati hidup. Kejadian seperti ini harus dihindari, sehingga manfaat sumberdaya alam, harus juga dinikmati oleh masyarakat sekitarnya.

Pengelolaan blok Masela kita harapkan dapat mensejahterahkan masyarakat sekitarnya, pembangunan kilang di manapun harus dapat memberikan kemanfaatan bagi rakyat sekitarnya. Banyak ahli pertambangan maupun ekonomi yang dapat menformulasikan model yang tepat dalam pembangunan kilang dan pengelolaan gas Masela. Model yang dari segi ekonomi menguntungkan dan dari segi sosial akan mensejahterahkan rakyat.

Waktu terus berjalan, ketegasan dan keberanian Presiden ditunggu rakyat, khususnya dalam pengelolaan Blok Masela. Kita yakin presiden di hatinya yang paling dalam sudah mempunyai keputusan yang terbaik. Tetapi presiden mungkin akan melihat dinamika dulu yang terjadi di masyarakat. Presiden tidak mau keputusannya dikemudian hari nanti malah akan menyengsarakan rakyat. Presiden sangat menginginkan keputusannya akan mensejahterahkan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun