Mohon tunggu...
dhodik bimo
dhodik bimo Mohon Tunggu... Pns -

Menapak jalan baru dengan sebuah optimisme

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kalijodo Ajang Politik DKI 1

19 Februari 2016   11:32 Diperbarui: 19 Februari 2016   13:42 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar: www.kaskus.co.id

Dum..dum..dum lampu kerlap kerlip bau alkohol yang menyemangat, muda-mudi asyik berjoget, itulah suasana di salah satu cafe di Kalijodo. Letaknya Kalijodo Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, tepatnya di jalan Kepanduan II. Lokasi ini tidak pernah mati di malam hari, selalu ramai dengan pengunjung, baik hanya untuk sekedar jalan atau untuk melampiaskan syahwat mereka. Kalijodo tidak terlalu tersembunyi, di lihat dari Jalan Layang Tol dalam Kota juga kelihatan. Malam hari kerlap kerlip lampu-lampu cafenya sangat mencolok. Nilai transaksi ekonomi di wilayah ini sangat besar, miliaran rupiah. Makanya kawasan ini jadi rebutan para pemback up dunia malam. Geliat malam Kalijodo tidak akan pernah terusik , seandainya tidak ada kasus tabrakan mobil Fortuner bernomor polisi B 201 RFD yang menabrak sepasang pengendara motor, di kilometer 15 Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Pengakuan pengemudi mobil yang menabrak karena mabuk setelah main-main di cafe di Kalijodo.

Sorotan mulai bermunculan dari mana-mana tentang keberadaan Kalijodo. Mulai dari masyarakat, netizen, bahkan pemerintah DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta sangat marah terhadap ulah pengemudi yang mabuk sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang. Keputusan di buat, Kalijodo harus dinormalkan sebagai jalur hijau, karena ada lahan seluas 1,6 hektar milik pemerintah DKI. Koordinasi antara pemrintah DKI dengan Polda Metro dan Kodam Jaya semakin menguatkan rencana penertiban Kalijodo. Ahok tahu penertiban lokasi Kalijodo harus melibatkan semua instansi yang berkepentingan, mulai instansi keamanan maupun yang bergerak di bidang sosial.Banyak kepentingan yang muncul di Kalijodo, sehingga penertiban lokasi kalijodo menjadi ramai, baik media cetak, televisi, atau on line.

Ramainya media memberitakan penertiban Kalijodo merupakan wadah sosialisasi yang murah bagi para calon Gubernur DKI. Karena tanpa mengundang wartawan, media pasti akan meliput karena penertiban lokasi kalijodo yang penuh dengan kontroversi. Sehingga siapapun yang membahas penertiban kalijodo akan diberitakan. Seorang Ahmad Dhani, musisi penuh talent yang diusung oleh PKB dan Gerindra menjadi calon Gubernur DKI, memanfaatkan moment ini untuk bertemu masyarakat kalijodo dan menawarkan solusi-solusi alternatif. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh Ahmad Dhani untuk merebut hati masyarakat Kalijodo mulai dari makan, ngopi, hingga diskusi dengan warga. Timnya Ahmad Dhani yakin dengan gema dari aktivitas Ahmad Dhani di Kalijodo akan menyebar kemana-mana, sehingga akan membuka ruang empati masyarakat DKI untuk memilih Dhani. Begitu Juga dengan Farhat Abbas, pengacara kondang yang mengklaim diusulkan oleh Golkar untuk menjadi salah satu calon Gubernur DKI sempat mengunjungi Kalijodo. Tawaran solusi dari Farhat Abbas menjadikan Kalijodo sebagai perkampungan modern. Sandiaga Uno pengusaha yang juga calon Gubernur DKI juga berkomentar atas penertiban Kalijodo "Saya sepakat dengan langkah gubernur sekarang, Pak Ahok, harus tegas. Terpikir oleh saya, harus bawa mesin jahit ke sana untuk dilatih kewirausahaan, seperti salon dan lain sebagainya," (www.detik.com).

Kalijodo dibanding luas Jakarta secara keseluruhan, hanya nol koma nol sekian  persennya saja. Tetapi gaung permasalahan Kalijodo tidak hanya sampai DKI Jakarta saja, hampir keseluruh Indonesia. A Hok tetap bersikukuh melakukan penertiban terhadap Kalijodo, tidak peduli dengan penentangan dari masyarakat dan beberapa tokoh masyarakat. Konsistensi terhadap peraturan berusaha ditunjukkan oleh A hok kepada masyarakat. Penertiban ini dari segi ongkos ekonomi memang tidak terlalu besar, tetapi dari segi ongkos politik sangat besar. Ada 2 (dua) kemungkinan yang akan didapatkan oleh A hok, apabila berhasil akan mengharumkan pemerintah DKI, tetapi apabila gagal karier politik A hok dapat berakhir.

Momen ini akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan A hok. Mereka berupaya bagaimana merebut hati rakyat, dengan janji-janji manis mereka. Para calon Gubernur berusaha meyakinkan rakyat, bahwa penertiban Kalijodo bisa dilakukan dengan baik, tanpa menggusur masyarakat. A hok sendiri bukan tipe gubernur yang menggusur dan membiarkan, berbagai alternatif sudah ditawarkan, mulai menawarkan Rusun di daerah Daan Mogot, pelatihan ketrampilan kerja dll. Seharusnya para Calon gubernur juga mengapresiasi terhadap persiapan yang dilakukan oleh A hok, tapi biarlah inilah indahnya kompetisi menuju kekuasaan. Menuju DKI 1 sudah semakin dekat, pasti persaingan antar kandidat dan incumbent akan semakin keras. Siapapun yang jadi Gubernur DKI mendatang tidak masalah, yang penting pro pada rakyat dan kesejahteraan rakyat di atas segala-galanya.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun