[caption caption="Gambar : www.beritahankam.blogspot.com"][/caption]Dor...dor...dor beberapa tentara merayap di permukaan lumpur ditembakin oleh tentara lainnya diketinggian. Peluru yang digunakan adalah peluru tajam, bukan peluru karet. Lebih mengesankan sang penembak, melakukan tembakan dengan nyantai dan diselingi tawa. Itulah salah satu latihan tempur yang dilakukan oleh tentara Indonesia. Tepatnya gambar yang diambil dari You tube tersebut sudah menyebar seantero jagad maya. Doper salah satu latihan tempur yang dilakukan dengan cara menembakin pasukan yang sedang merayap di permukaan lumpur.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukanlah pasukan sembarangan, masih lekang diingatan kita pada tahun 2008 TTNI diakui oleh dunia sebagai pasukan eilit yakni Kopassus (Komando Pasukan Khusus) terbaik ke 3 di Dunia dibawah Special Air Service (Inggris) dan Mossad (Israel). Padahal isemua Negara dalam kemiliteran di Dunia mengirim pasukannya, sehingga Kopassus dihadapkan sebagai pasukan yang mampu bertahan tanpa adanya teknologi dan autsista yang canggih pada waktu itu (www.isknews.com). Pernah saya melakukan kunjungan ke Pangkalan TNI AL di Surabaya. Pemandu TNI AL mengajak kita melihat-lihat dan menerangkan kelengkapan-kelengkapan senjata di Kapal Perang Milik TNI. Pernyataan pemandu yang membuat saya terhenyak " Pernah anggota marinir USA melihat kapal perang Kita, dia kaget bukan kepalang, ternyata peralatan yang digunakan oleh kita, di Amerika sudah dibesi tuakan. Hebatnya lagi peralatan tersebut masih bagus dan layak untuk berperang". Sebuah kebanggan terhadap TNI.
Banyak peralatan perang TNI yang harus dibenahi mulai dari matra darat sampai matra udara. Negara lain segan dengan kita, mungkin karena melihat peralatan kita yang sudah jadul tapi masih bersemangat untuk berperang. Kita akui kemampuan personil militer Indonesia cukup hebat. Tetapi hal ini bukan berarti menafikkan bahwa peralatan tempur kita sudah usang. DPR dan pemerintah harus bahu membahu untuk pengadaan peralatan perang yang baru. Kita tidak ingin berperang, tetapi kemampuan dan kekuatan militer harus dapat membuat musuh segan dan menghormati bangsa Indonesia. Peralatan baru bukan untuk sombong-sombongan atau takabur tetapi minimal TNI selalu siap setiap saat dalam menghadapi serangan dari luar.
Kepemilikan alutsista atau alat utama sistem pertahanan Indonesia memang antar negara-negara Asean termasuk yang paling tinggi, tetapi mungkin untuk modernisasinya peralatannya masih kalah dibanding dengan negara lainnya. TNI yang dari segi kemampuan personilnya cukup hebat, akan menjadi lebih hebat lagi apabila di dukung dengan kemampuan peralatan militernya yang modern. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan oleh TNI. Maka menjadi wajar torehan prestasi tersebut harus diimbali dengan reward peralatan militer modern. Kelak disuatu hari nanti kita akan melihat TNI dengan bangga berdiri sejajar peralatan perangnya dengan negara-negara besar.
Selain alutsista berupa peralatan perang yang modern, maka jangan sampai dilupakan kesejahteraan anggota TNI. Perang sehebat apapun tidak menjadi masalah bagi TNI, bahkan nyawa menjadi taruhan untuk NKRI. Tetapi selama kesejahteraan belum terjamin, maka semuanya akan menjadi omong kosong. Kepedulian negara terhadap kehidupan para prajurit dan anggota keluarganya harus diutamakan. Jangan sampai ketika prajurit berperang diotaknya masih memikir sekolah anaknya, makan anaknya, dll. Kesejahteraan prajurit TNI harga mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H