Belakangan ini, dunia permusikan internasional sedang ramai membincangkan sebuah lagu milik Taylor Swift yang berjudul 'All Too Well'. Pasalnya lagu tersebut berdurasi 10 menit sehingga membuat banyak orang yang penasaran dengan lagu tersebut. Tak hanya lagunya yang menarik banyak perhatian, film pendek yang disutradarai sendiri oleh Taylor Swift tersebut juga tak kalah ramai diperbincangkan. Hal tersebut dikarenakan beberapa adegan dalam film pendek yang dirilis di kanal YouTube pribadi Taylor Swift tersebut menunjukkan adegan-adegan gaslighting.
Tidak hanya satu dua orang yang menyadari akan hal tersebut, tetapi banyak yang menyadari betapa fatalnya adegan gaslighting tersebut. Maka dari itu, beberapa orang yang tidak mengetahui tentang gaslighting pun bertanya-tanya, seperti apa sih gaslighting itu? Lalu, memangnya apa saja dampak yang akan dialami oleh para korban?
Mengutip dari (radiordk, 2020), istilah gaslighting pertama kali populer karena film Gaslight yang rilis pada 1944. Gaslighting itu sendiri berarti sebuah tindakan pelecehan emosional yang dilakukan oleh seorang gaslighter (pelaku gaslighting) agar mereka mendapatkan kekuataan serta perasaan bahwa mereka adalah orang yang paling benar sehingga membuat para korban mempertanyakan realitas yang sebenarnya dan seringkali membuat korban menyalahkan diri mereka sendiri (Orami, 2021). Para gaslighter kemungkinan memiliki kelainan psikologis yaitu narcissistic personality disorder atau gangguan kepribadian narsistik. Berlawanan dengan para gaslighter, rata-rata korban gaslighting adalah orang-orang yang memiliki empati tinggi, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa semua orang dapat menjadi korban dari tindakan tersebut (Fadli, 2020).
- Gaslighter gemar berbohong terang-terangan dan tetap berbohong meskipun sang korban telah mengetahuinya.
- Gaslighter gemar mengarang cerita dan menggiring orang lain agar mereka percaya dan lebih berpihak kepadanya.
- Gaslighter tidak peduli akan pikiran dan perasaan korbannya sehingga para korban merasa bahwa merekalah yang salah.
- Untuk memperbaiki keadaan, gaslighter akan menggunakan rayuan yang tidak tulus dan ia akan mengulangi perbuatannya pada masa yang akan datang.
Dari ciri-ciri umum gaslighting tersebut, kita menjadi semakin sadar bahwa adegan gaslighting dalam film pendek 'All Too Well' memang benar adanya.
Berawal dari menit 3:38, tokoh perempuan yang diperankan oleh Sadie Sink ini tampak sedang mencuci piring dan saat itu belum muncul konflik apapun. Namun, pada menit 3:51, Dylan O'Brien mulai memprovokasi Sadie dengan cara membicarakan tentang sikap Sadie pada saat pesta makan malam. Tindakan gaslighting yang dilakukan oleh Dylan semakin terlihat jelas pada menit 3:58, di mana Dylan berusaha untuk membuat Sadie merasa bahwa asumsi dan pikiran yang Sadie miliki adalah salah. Pada menit 4:26, Dylan mulai menunjukkan sikap tidak pedulinya terhadap pikiran serta perasaan Sadie dan terus mengeluarkan kata-kata yang membuat Sadie semakin merasa bahwa ada yang salah dengan dirinya dan pikirannya. Setelah mengalami pertengkaran yang cukup panas, konflik sengit tersebut akhirnya berakhir pada menit 5:55 karena Dylan berusaha meredam konflik tersebut dengan cara meminta maaf walau permintaan maaf yang ia lakukan terlihat tidak begitu tulus. Tidak tulusnya permintaan maaf yang Dylan lakukan tersebut terbukti dalam beberapa adegan setelahnya di mana pada akhirnya Dylan mengulangi kembali perbuatannya.