Integritas Spiritual
Manusia merupakan jenis makluk hidup yang unik, indah, bahkan melebihi value nya emas atau mutiara. Kenapa demikian? Manusia sudah jelas merupakan grand design dari sang pencipta, di mana banyak unsur yang melekat dalam diri manusia tersebut, seperti integritas, spiritual, mental, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan bungkusan dari akal seseorang sebagai manusia.
Buzan (2001) menjelaskan tentang apa manusia sebagai sesautu yang ajaib dan sangat mengagumkan yang di rancang secara ajaib (a miracle design). Kata miracle dapat di asumsikan sebagai sesuatu yang mengagumkan dan dapat diamati secara seksama. Ia juga mengilustrasikan manusia sebagai berikut:
1.Tubuh manusia memiliki 200 lekukan/bentuk yang saling terhubung dan membungkus susuna tulang-benulang yang sangat sempurna kemudian memiliki 500 otot deengan juta serabut otot yang di ikuti tujuh mil susunan saraf, semua hal tersebut sangat terhubung dan saling mempengaruhi.
2.Dari segi indrawi, mereka saling bekerja sama secara otomatis. Dimana hal tersebut tidak mampu di jelaskan secara detail dan baik oleh para ilmuan. Begitu juga dengan jantung yang memberi ruang bernapas secara otomatis.
3. Otak manusia merupakan central dari apa yang menjadi bagian dari manusia itu sendiri.
Kesimpulan dari apa yang telah di jelaskan di atas adalah bahwa manusia pada hakikatnya harus sadar dan tunduk akan Sang Pencipta yang mendesign karya yang sangat sempurna ini. Baik menjalankan esensi dari tugas manusia itu sendiri yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia atau dengan kata lain ialah "manusia yang memanusiakan manusia". Namun kita juga tau bahwa manusia juga rentan tersugesti oleh nafsu kebinatangan
Begitulah integritas spritiual, yang meleburkan jiwa raganya sebagai hamba dan memposisikan eksistensi kemanusiaannya pada tempat yang semestinya. Karena jika tidak ada integritas spiritual ini, maka tidak ada pula rasa syukur seorang hamba yang di berikan nafas yang merupakan tumpuan dari aspek kehidupan. Bahkan nafas merupakan didentikkan sebagai bentuk dari spiritual iu sendiri.Â
Namun spiritual merupakan hal yang berbeda dari religius, akan tetapi spritual merupakan implikasi dari hal-hal yang bersifat religius, tentunya memiliki korelasi yang erat.
Pengembangan Karakter Bijaksana Dari Meditasi
Implikasi dari integritas Spiritual ini juga menjadi pengembangan karakter untuk mengarah kepada kebijaksanaan. Kebijaksanaan tersebut juga bersumber dari berbagai arah, salah satunya adalah dari meditasi. Seorang guru meditasi bernama I Gede Mertha, dimana bermukim di pulau Bali dan memiliki padepokan meditasi di pulau tersebut hingga memiliki 16.000 murid yang tersebar di seluruh nusantara.