Mohon tunggu...
dsyifal
dsyifal Mohon Tunggu... Mahasiswa - english literature student

nax analog

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Red Local Culture

17 Desember 2022   00:42 Diperbarui: 17 Desember 2022   00:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


The curve of beach sand forms an island.


The light at one point.
Brighter than the sun shines.


A light that is the money.

 
The bright blood-red uniform gathered together. 
The blood red entered the width of a door.

 
Drink the burnt water to prosper.
The water is like their luck.
Prayed for the luck of thin red firewood. 


The sound of a pair of wooden sticks pinching, 
The length of the noodles while eating together.


On that day, the tradition of the new house
of the Chinese citizens of Bangka Belitung took place.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun